Abstract:
Perusahaan merupakan salah satu organisasi yang tujuan utamanya adalah laba,
sedangkan kenyataannya dalam memperoleh laba yang maksimal tidak semudah yang
direncanakan. Dalam memperoleh laba umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti volume produk yang dijual, harga jual, dan biaya. Tiga faktor tersebut saling
berkaitan, sehingga dalam merencanakan laba diperlukan berbagai macam informasi.
Salah satu alat yang dapat digunakan para manajer dalam melakukan perencanaan
mengenai tingkat penjualan dan laba adalah analisis titik impas. Titik impas adalah
keadaan dimana perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. Dengan analisis titik
impas para manajer dapat mengetahui apakah penjualan yang telah dilakukan perusahaan
tersebut dapat menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membahas permasalahan dan
menemukan solusi, adapun tujuan tersebut adalah : Untuk mengetahui analisis titik impas,
untuk mengetahui tingkat penjualan dan laba, dan untuk mengetahui analisis titik impas
dapat dijadikan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam menentukan tingkat penjualan
dan laba pada PT Foretalestari Dwi Karya.
Objek dari penelitian ini meliputi analisis titik impas dan kaitannya dengan tingkat
penjualan dan laba, yaitu penerapan analisis titik impas secara akurat dengan
pengelompokkan biaya berdasarkan prilaku dan pemisahan biaya semivariabel secara
tepat yaitu objek penelitian ini ada pada PT Forestalestari Dwi Karya. Jenis dari
penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) dengan metode penelitian studi
kasus. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode persamaan, metode marjin kontribusi, dan metode grafik sedangkan untuk
memisahkan biaya semivariabel yaitu dengan menggunakan metode titik tertinggi dan
titik terendah.
Dalam analisis titik impas, pengelompokan biaya berdasarkan prilaku memegang
peranan penting, setelah dilakukan pengelompokkan biaya dan memisahkan
semivariabel, maka dapat diketahui bahwa PT Forestalestari Dwi Karya mengalami titik
impas pada saat penjualan minyak CPO mencapai 7.713,90541596 ton pada tahun 2001,
7.514,98696159 ton pada tahun 2002 dan 8.150,16599346 ton pada tahun 2003. Dengan
mengetahui volume penjualan pada saat impas, para manajer dapat menentukan tingkat
penjualan berdasarkan target laba, sehingga analisis ini dapat memberikan informasi
kepada pihak manajer bahwa perusahaan harus melakukan penjualan pada saat impas
apabila perusahan ingin menutupi semua biaya yang telah dikeluarkan, dan perusahaan
harus melakukan penjualan berdasarkan target laba atau lebih apabila perusahaan ingin
mencapai laba yang maksimal.
Untuk itu PT Forestalestari Dwi Karya dalam melakukan analisis titik impas harus
dilakukan secara akurat dan PT Forestalestari Dwi Karya harus selalu mencapai penjualan
di atas titik impas bahkan melebihi target laba agar laba yang maksimal dapat dihasilkan
PT Forestalestari Dwi Karya.