Abstract:
DAD AN NURACHMAN, NPM 021106154. Pengaruh Pengendalian Kuaiitas Secara
Statistical Quality Control (SQC) Guna Mengurangi Jumlah Produk Cacat Dalam Proses
Pada PT. Peikebunan Nusantara Vm (Pericebunan Cianten). Dibawah bimbingan
JAENUDIN dan TUTUS RULLY.
Dclim persaingan bisnis menuntut perasahaan untuk mempertajam strategi dengan
memberikan nilai tambah bag! konsumen baik dari segi manfaat maupun segi kuaiitas
pada produk yang dihasilkan. Oleh kaiena itu perusahaan menerapkan sistem contimdtas
improvement (perbalkan secara terus-menerus) pada setiap divisi untuk menc^>ai tujuan
jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan. Tujuan jangka pendek perusahaan
adalah untuk melaksanakan prt^uksi dengan baik dan memperoleh keuntungan yang
maksimal. Sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan.
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Perkebunan Cianten) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri teh (agribisnis). Perusahaan yang beralamat di JI. Raya
Leuwiliang Km 25, Purasan Leuwiliang (Cianten) Kabupaten Bogor ini, memasarkan
sebagian besar hasil produksinya ke luar negeri (ekspor), mulai dari benua eropa sampai
den^ timur tengah, seperti portugal, jerman, perancis, spanyol, irak, iran, arab saudi,
mesir, dubai, dll. Sedangkan sebagian kecil hasil produksinya dipasarkan ke dalam
negeri, biasanya kepada perusahaan sejenis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian kuaiitas yang
diterapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara Vm (Perkebunan Cianten), untuk mengetahui
kuaiitas produk pada PT. Perkebunan Nusantara Vni (Perkebunan Cianten), dan untuk
mengetahui pengaruh pengendalian kuaiitas yang diterapkan oleh PT. Perkebunan
Nusantara Vill (Pericebunan Cianten) dalam mengurangi produk cacat dalam proses.
PT. Peikebunan Nusantara Vin (Perkebunan Cianten) menerapkan pengendalian
kuditas mulai dari pengadaan dan pemeliharaan bahan baku, proses produksi, dan barang
jadi. Dari analisa pengendalian kuaiitas pada PT. Perkebunan Nusantara YID
(Perkebunan Cianten) menunjukkan bahwa garis batas kontrol atas (UCL) sebesar 0,445
atou 44,5%, sedangkan garis batas bawah (LCL) sebesar 0,169 atau 16,9%. Dapat
diperoleh gambaran bahwa semua barang masih dalam keadaan layak (masih dalam batas
kendah). Namun perusahaan telah menetapkan standar penerimaan ketidaksesuaian
produk sebesar 0,30 atau 30%. Dengan melihat peta kendali p yang menunjukkan bahwa
teqadinya penyimpangan pada standar yang telah ditetapkan perusahaan dapat terlihat
April - Desember 2009. Secara berurutan jumlah ketidaksesuaiannya sebesar
306/O p^ bulan April; 30,2% pada bulan Mei; 31,2% pada bulan Juni; 30.6% pada
bulan Juh; 31,3% pada bulan Agustus; 31,2% pada bulan September, 32,2% p^a bulan
Oktober, 31,4% pada bulan November, dan 32,6% pada bulan Desember. Dengan
meng^akan fishbone chart dapat diketahui faktor-faktor penyebab teriadinya keti^sesu