Abstract:
RAHMADI, 021119227. Analisis metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Single
Index Model (SIM) untuk menentukan pilihan berinvestasi pada saham LQ45 Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2018-2022. Dibawah bimbingan: CHAERUDIN MANAF dan EDI
JATMIKA. 2023
Indeks LQ45 dibentuk hanya dari 45 saham yang paling aktif diperdagangkan, sahamsaham
yang harganya berfluktuasi berasal dari saham LQ45 yang mempunyai kapitalisasi
(volume transaksi) dan likuiditas (frekuensi transaksi) yang tinggi. Dengan asalan tersebut
maka penulis berkeinginan untuk melakukan perbandingan pada metode Capital Asset
Pricing Model (CAPM) dan Single Index Model (SIM) saham LQ45 yang akan sangat
berguna sebagai dasar pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya di bursa saham.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif,
jenis data adalah data kuantitatif dan sumber data yakni data sekunder. Data yang digunakan
berupa daftar harga saham (closing price) yang tergabung di Indeks LQ45, data IHSG dan
suku bunga yang diperoleh dari website resmi tersebut, yaitu www.idx.co.id,
www.yahoo.finance.com, www.bps.go.id, www.bi.go.id, www.ojk.go.id, dan
www.ksei.co.id.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masuk kelompok indeks LQ45 Periode 2018 – 2022
yakni sebanyak 68 perusahaan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 23 perusahaan. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengembalian saham dan risiko dengan model
Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Single Index Model (SIM). Perhitungan
menggunakan model CAPM menghasilkan 12 perusahaan yang efisien, yaitu ADRO,
ANTM, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, ICBP, INCO, KLBF, PGAS, PTBA dan WIKA.
Perhitungan dengan menggunakan model SIM menghasilkan 9 perusahaan kandidat
portofolio optimal yaitu BBCA, BBNI, HMSP, BMRI, EXCL, PGAS, ICBP, INDF, dan
PGAS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return saham menggunakan model SIM
memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan menggunakan model CAPM, yaitu sebesar
0,1319 atau 13,19% dengan tingkat risiko sebesar 1,4192. Sehingga, dapat disimpulkan
bahwa metode yang lebih baik digunakan untuk berinvestasi, yaitu metode SIM karena
menghasilkan return yang lebih besar dan risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan
metode CAPM yang menghasilkan return lebih kecil sebesar 0,0140 atau 0,14% dengan
tingkat risiko sebesar 18,9762.
Kata Kunci: Return, Risiko, Capital Asset Pricing Model (CAPM), Single Index model (SIM)