Abstract:
NELY AFIANY SHALIHAH. NPM 021101304. Analisa Laporan Keuangan.
Khususnya Analisa Rasio Sebagai Alat Pengambilan Keputusan Keuangan Pada
PT. Krakatau Steel (Persero) Cilegon. Dibawah Bimbingan ; SOEMARNO dan
LESTIHARTATI.
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisa
keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai
adalah rasio yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang
lainnya. Analisa laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknis
analisa atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat ukuran-ukuran
dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan
keputusan keuangan.
Tujuan penelitian yaitu mengobservasi jumlah kas yang cukup besar dan
pengaruhnya terhadap produktifitas penggunaan dana, mengevaluasi
kemampuan penjualan dan kemampuan dalam menghasilkan laba.
Metode penelitian yang digunakan menurut Jenis penelitian yaitu
Deskriptif Eksploratif, metode penelitian yaitu studi kasus, dan teknik penelitian
statistik kuantitatif dan data yang diambil dari PT. Krakatau Steel (Persero)
Cilegon atau sumber sekunder.
Hasil penelitian ini dilihat dari rasio likuiditas bahwa Current ratio
mengalami penurunan kecuali dari tahun 2001 ke tahun 2002 meningkat.
Current ratio tahun 2000 sebesar 239,17 %, tahun 2001 sebesar 162,05 % dan
tahun 2002 sebesar 196,83 % sehingga sebagian aktiva lancar dibiayai oleh
hutang lancar. Hal tersebut menunjukkan perusahaan cukup likuid. Untuk
Working Capital to Total Asset Ratio perusahaan mengalami penurunan akan
tetapi dari tahun 2001 sampai tahun 2002 mengalami peningkatan dari 15,39 %
menjadi 21,11 %. Rasio solvabilitas terlihat bahwa Total Debt to Equity dari
tahun 2000 sampai tahun 2002 nilainya relatif stabil yaitu pada tahim 2000
sebesar 30,51 %, tahun 2001 sebesar 35,96 %, dan tahun 2002 sebesar 33,73 %
sehingga keadaan perusahaan cukup solvabel .Rasio aktivitas telihat bahwa
Average Age Acc Receivable perus^aan dari tahun 2000 sampai tahun 2002
mengdami penurunan sehingga perusahaan belum mampu megelola
piutangnya. Average Age Acc. Receivable masing-masing tahun sebesar 59,34
hari, 68,40 hari, dan 64,46 hari.Pengelolaan piutang perusahaan kurang baik
karena tingkat perputaran piutangnya terns menurun dari tahun ke tahunnya.
Rasio profitabilitas terlihat Net Profit Margin dari tahun 2000 sampai tahun
2002 yaitu sebesar 8,51 %, 5,21 %, dan 4,12 %. Hal ini menyebabkan
perusahaan mengalami fluktuasi. ROE perusahaan mengalami penurunan pada
tahun 2000 sebesar 8,09 % menjadi 5,73 % ditahun 2001, dan 4,73 % ditahun
2002. Rasio saham perusahaan terlihat bahwa mengalami penurunan
keuntungan setiap tahunnya sehinnga para investor kurang berminat untuk
berinvestasi di perusahaan. Kineija perusahaan cukup baik bila dilihat dari
kenaikan penjualan sehingga laba bersih yang dihasilkan mengalami
peningkatan dari tahrm ke tahuimya. Dilihat dari Z Score bahwa nilai pada tahun
2002 berada pada Gray Area yaitu daerah dimana masih sulit dipastikan apakah
perusahan berada pada daerah terancam atau kemungkinan bangkrut