Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh dari
kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham perusahaan otomotif yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Dengan tujuan tersebut diajukan hipotesis dalam penelitian ini,
yaitu kineija keuangan yang diukur dengan menggunakan rasio keuangan berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan otomotif secara parsial maupun secara serentak.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif eksploratif, metode yang
digunakan yaitu studi kasus dan teknik penelitian yang digunakan adalah analisis
kualitatif/kuantitatif dan komparatif (statistik), penelitian ini menggunakan survey data
dengan populasi perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013. Kriteria yang digunakan untuk menentukan
sampel dengan mengambil 4 perusahaan secara acak dari 12 perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggimakan 4 rasio keuangan sebagai alat ukur kinerja keuangan
perusahaan, yaitu current ratio, return on asset, debt to equity ratio, dan price earning
ratio. Metode analisis yang digunakan adalah model analisis regresi linier berganda.
Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi klasik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F yang menguji
pengaruh variabel independen yaitu current ratio, return on asset, debt to equity ratio,
dan price earning ratio secara serentak terhadap variabel dependen yaitu harga saham,
dan uji-t yang menguji pengaruh kineija keuangan secara parsial terhadap harga saham.
Dari basil analisis regresi, diperoleh nilai F hitung sebesar 2,542 < F table
sebesar 3,056 yang berarti secara serentak kinerja keuangan tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Uji-t menunjukan hanya price earning rasio yang
berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan rasio keuangan yang lain tidak
berpengaruh terhadap harga saham secara parsial. Berdasarkan output diperoleh
angka Adjusted R Square sebesar 0,245 atau (25%). Hal ini menunjukan bahwa
persentase sumbangan pengaruh variabel independent yaitu CR, DER, ROA, dan
PER terhadap Harga Saham sebesar 25%. Atau variasi variabel bebas yang
digimakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 25% variasi variabel
dependen. Sedangkan sisanya sebesar 75% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukan dalam model penelitian ini. Dari hasil pengujian hipotesi tersebut
dapat disimpulkan bahwa investor dapat lebih memperhatikan analisis PER, sebab
hasil penelitian ini menunjukan bahwa PER berpengaruh secara parsial terhadap
harga saham. PER positif mengindikasikan peningkatan harga saham dimasa
mendatang sehingga dapat memberikan keuntungan bagi investor.