Abstract:
Kebijakan dividen adalah mencakup keputusan mengenai apakah laba akan
dibagikan kepada pemegang saham atau akan ditahan untuk reinvestasi dalam
perusahaan. Kebijakan dividen yang menghasilkan tingkat dividen semakin
bertambah akan meningkatkan kepercayaan para investor bahwa kemampuan
perusahaan dalam menciptakan laba perusahaan semakin meningkat. Dengan
demikian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham perusahaan yang
akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
Perusahaan Sektor Perkebunan yang terdaftar di BEI yang termasuk ke
dalam kriteria yaitu perusahaan yang membagikan dividen selama 6 tahun
berturut-turut adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, PT
Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dan PT Timas Bam Lampung
Tbk. Perusahaan tersebut mempakan perusahaan yang bergerak di bidang
manajemen bahan-bahan perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, teh, cokelat,
minyak masak, kecambah, cocoa butter substitute, tebu dan Iain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan dividen pada
Pemsahaan Sektor Perkebunan yang terdaftar di BEI, untuk mengetahui harga
saham pada Perusahaan Sektor Perkebunan yang terdaftar di BEI dan untuk
mengetahui dan membuktikan pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham
Perusahaan Sektor Perkebunan yang terdaftar di BEI.
Metode analisis pada kebijakan dividen yaitu menggunakan perhitungan
Dividend Per Share, Dividend Payout Ratio dan Dividend Yield. Sedangkan pada
harga saham menggunakan perhitungan Price Earning Ratio. Dividen tunai yang
dibagikan perusahaan sektor perkebunan periode 2008-2013 mengalami fluktuasi,
hal ini berarti pada hasil Dividend Per Share, Dividend Payout Ratio dan
Dividend Yield mengalami fluktuasi, begitu juga pada harga saham perusahaan
sektor perkebunan mengalami fluktuasi yang artinya hasil Price Earning Ratio
mengalami fluktuasi. Untuk mengetahui pengamh kebijakan dividen terhadap
harga saham pemsahaan menggunakan pengujian asumsi klasik regresi yang
hams terpenuhi yaitu residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinearitas,
tidak adanya heteroskedastisitas dan tidak terjadi autokorelasi. Setelah hasil
perhitungan lolos kemudian menggunakan regresi linier berganda. Pada uji F
memperoleh hasil 7,017 > 3,098, artinya Dividend Per Share, Dividend Payout
Ratio dan Dividend Yield secara bersama-sama berpengaruh terhadap Price
Earning Ratio. Pada uji t Dividend Per Share memperoleh hasil -2,086 < 0,200 <
2,086, artinya Dividend Per Share secara parsial tidak berpengaruh terhadap Price
Earning Ratio. Sedangkan Dividend Payout Ratio memperoleh hasil 4,188 >
2,086 dan Dividend Yield memperoleh hasil -3,760 < -2,086, artinya Dividend
Payout Ratio dan Dividend Yield secara parsial berpengaruh terhadap Price
Earning Ratio.