REPOSITORY SKRIPSI
dc.contributor.author | Sulasmawan, Chaerul | |
dc.date.accessioned | 2022-03-24T04:43:47Z | |
dc.date.available | 2022-03-24T04:43:47Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/3750 | |
dc.description.abstract | Perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya membutuhkan persediaan bahan baku yang cukup, untuk mengendalikan persediaan bahan baku dibutuhkan suatu metode Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi barang jadi umumnya menggunakan persediaan bahan baku yang tidak sedikit untuk melaksanakan kegiatan produksinya. Persediaan bahan baku menjadi salah satu faktor yang terpenting bagi perusahaan, agar perusahaan bisa bertahan dan dapat melangsungkan kegiatan produksinya secara terus menerus. Upaya untuk mempertahankan keberadaan perusahaan dapat tenwujud apabila pihak manajemen dalam perusahaan sebagai alat pengatur dan pengelola mampu bekeija sama dengan baik dalam hal penyediaan persediaan. Metode pengendalian yang ekonomis dan titik pemesanan kembali bisa dilakukan dengan memakai metode Economic Order Quantity (EOQ), Re-order Point (ROP) dan Q System. PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL bergerak dalam industri pakaian jadi, dan sebagai pelopor di garis depan pemasaran industri pakaian jadi berkuaiitas tinggi, daiam mengendalikan persediaan bahan baku beium dilakukan secara formal, masih sederhana dan beium menggunakan suatu metode khusus. Untuk itu Penuiis mencoba menerapkan metode persediaan bahan baku yaitu Economic Order Quantity, ROP dan Q Sistem. Hasil perhitungan berdasarkan penelitian yang teiah dilakukan di perusahaan adalah sebagai berikut: Sebelum perusahaan menerapkan metode EOQ, Perusahaan melakukan pemesanan sebanyak 8 kali pemesanan dalam satu tahun dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli persediaan bahan baku selama tahun 1999 tersebut, sangat tinggi yaitu Rp 527.573.750,00 sedangkan setelah Penuiis mencoba menerapkan penggunaan metode EOQ, biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dapat ditekan menjadi Rp 505.184.062,50 dengan frekuensi pemesanan sebanyak 18 kali daiam satu tahun, sehingga perusahaan dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp 22.389.687,50. Economic Order Quantity yang diperoleh dari hasii perhitungan adaiah sebesar 7910,932 meter atau dibulatkan menjadi 7911 meter bahan yang dibutuhkan. Carrying Cost sebesar - Rp 3.461.032,5 per tahun. Ordering Cost sebesar = Rp 3.344.077,9 sehingga diperoleh Total Cost sebesar = Rp 6.805.110,4. Reorder Point berperan daiam menentukan kapan perusahaan melakukan pemesanan kembali, yaitu pada saat persediaan di gudang sudah menunjukkan jumlah sebesar ROP = 1469,9 meter. Sedangkan Safety Stock = 507,4 meter berperan dalam menghindari terjadinya kekurangan bahan baku, dimana Safety Stock berguna untuk mengantisipasi keterlambatan dalam pemesanan dari waktu lead time sehingga perusahaan akan tetap lancar melaksanakan proses produksl dalam artian proses produksl dapat terus berlangsung tanpa ada hambatan. Kebutuhan bahan baku selama lead time adalah 962,5 meter | en_US |
dc.description.sponsorship | Inna Sri Supina Adi - Jaenudin | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pakuan | en_US |
dc.subject | Economic Order Quantity | en_US |
dc.subject | Menggunakan Q Sistem | en_US |
dc.subject | Biaya Persediaan | en_US |
dc.title | Analisis Penerapan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Dengan Menggunakan Q Sistem Dalam Upaya Menekan Biaya Persediaan Pada PT. GREAT RIVER INTERNASIONAL | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |