Abstract:
Perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya membutuhkan
persediaan bahan baku yang cukup, untuk mengendalikan persediaan bahan
baku dibutuhkan suatu metode
Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi barang jadi
umumnya menggunakan persediaan bahan baku yang tidak sedikit untuk
melaksanakan kegiatan produksinya. Persediaan bahan baku menjadi salah
satu faktor yang terpenting bagi perusahaan, agar perusahaan bisa bertahan
dan dapat melangsungkan kegiatan produksinya secara terus menerus.
Upaya untuk mempertahankan keberadaan perusahaan dapat tenwujud
apabila pihak manajemen dalam perusahaan sebagai alat pengatur dan
pengelola mampu bekeija sama dengan baik dalam hal penyediaan
persediaan.
Metode pengendalian yang ekonomis dan titik pemesanan kembali
bisa dilakukan dengan memakai metode Economic Order Quantity (EOQ),
Re-order Point (ROP) dan Q System.
PT. GREAT RIVER INTERNATIONAL bergerak dalam industri
pakaian jadi, dan sebagai pelopor di garis depan pemasaran industri pakaian
jadi berkuaiitas tinggi, daiam mengendalikan persediaan bahan baku beium
dilakukan secara formal, masih sederhana dan beium menggunakan suatu
metode khusus. Untuk itu Penuiis mencoba menerapkan metode persediaan
bahan baku yaitu Economic Order Quantity, ROP dan Q Sistem. Hasil
perhitungan berdasarkan penelitian yang teiah dilakukan di perusahaan
adalah sebagai berikut:
Sebelum perusahaan menerapkan metode EOQ, Perusahaan
melakukan pemesanan sebanyak 8 kali pemesanan dalam satu tahun dengan
biaya yang dikeluarkan untuk membeli persediaan bahan baku selama tahun
1999 tersebut, sangat tinggi yaitu Rp 527.573.750,00 sedangkan setelah
Penuiis mencoba menerapkan penggunaan metode EOQ, biaya produksi
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dapat ditekan menjadi Rp
505.184.062,50 dengan frekuensi pemesanan sebanyak 18 kali daiam satu
tahun, sehingga perusahaan dapat menghemat pengeluaran sebesar Rp
22.389.687,50. Economic Order Quantity yang diperoleh dari hasii
perhitungan adaiah sebesar 7910,932 meter atau dibulatkan menjadi 7911
meter bahan yang dibutuhkan. Carrying Cost sebesar - Rp 3.461.032,5 per
tahun. Ordering Cost sebesar = Rp 3.344.077,9 sehingga diperoleh Total
Cost sebesar = Rp 6.805.110,4. Reorder Point berperan daiam menentukan
kapan perusahaan melakukan pemesanan kembali, yaitu pada saat
persediaan di gudang sudah menunjukkan jumlah sebesar ROP = 1469,9
meter.
Sedangkan Safety Stock = 507,4 meter berperan dalam menghindari
terjadinya kekurangan bahan baku, dimana Safety Stock berguna untuk
mengantisipasi keterlambatan dalam pemesanan dari waktu lead time
sehingga perusahaan akan tetap lancar melaksanakan proses produksl dalam
artian proses produksl dapat terus berlangsung tanpa ada hambatan.
Kebutuhan bahan baku selama lead time adalah 962,5 meter