Abstract:
Persediaan bahan baku Higiinalcan dalam proses produksi bj^ perusahaan
manufaktur. Pengadaan bahan baku dimulai dari pembelian bahan baku yang dilakukan
secara teratur dan perlu diusahakan agar ters^a di pasar, baik jumlah maupun
kualitasnya guna menjamin kclancaran proses produksi, sehingga perusahaan tidak
kehilangan kesempatan meraih keuntungan dan menjamin ketepatan produksi guna
mfttnaniihi permintaan peianggannya. Ada beberapa hal yang hams diperhatikan dalam
pengelolaan persediaan bahan baku: (1) Jenis dan kualitas bahan baku harus baik guna
nriftnghagillcan dan menjaga kualitas produk, (2) Sistem pengawasan persediaan bahan
baku, dan (3) Biaya-biaya yang berkaitan dengan pengadaan persediaan bahan baku.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan persediaan bahan baku pada
PT Pre£ash Wears Cemerlang, untuk mengetahui pencapaian efisiensi biaya persediaan
bahan baku pada PT Pre&sh Wears Cemerlang, dan untuk mengetahui peranan
pengelolaan persnliaan bahan baku Halam upaya mengefisiensikan biaya persediaan
bahan baku pada PT Prefash Wears Cemerlang.
Dari hasO penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Pengelolaan persediaan bahan
baku dilaksanakan agar tersedia jumlah bahan baku sesuai jumlah kebutuhan produksi.
Jumlah pembelian persediaan bahan baku telah termasuk safety stock (ketersediaan
pengaman). Pengelolaan persediaan bahan baku pada PT Prefash Wears Cemerlang
belum baik dan memadai, akibatnya perusahaan mengalami kekurangan bahan baku yang
menghambat kelancaran proses produksi, (2) PT Prefash Wears Cemerlang menetapkan
persediaan pengaman sebesar 20% dari masing-masing rata-rata kebutuhan persediaan
bahan baku per bulannya, dengan lead time (waktu tunggu) selama 120 hari (4 bulan)
untuk pembelian bahan baku impor, sedangkan lead time selama 30 hari (1 bulan) untuk
pembelian bahan baku lokal, reorder point (pemesanan kembali persediaan bahan baku)
Kain Jeans Cargo Gab (untuk impor sebesar 77.778 yards dan untuk lokal sebesar
41.319 yards), Kain Kantong sebesar 47.222 yards, Resleting sebesar 94.445 pieces, dan
Kancing (untuk impor sebesar 2.667 gross dan untuk lokal sebesar 1.417 gross).
Manajemen PT Prefash Wears Cemerlang menetapkan kebijakan pembelian persediaan
bahan baku dilakukan setiap bulan atau frekuensi pemesanan 12 kali dalam setahun.
PT Prefash Wears Cemerlang tidak menggunakan metode Economic Order Quantity
dalam melakukan pemesanan persediaan bahan bakunya, tetapi hanya menggunakan
rencana pembelian bahan baku berdasarkan rencana jumlah kebutuhan produksi dan
berdasarkan penjualan yang terjadi pada tahun sebelumnya, (3) Biaya pemesanan dan
penyimpanan untuk masing-masing jenis persediaan bahan baku pada tahun 2009
Rp 1.147.696.480 dengan rencana Rp 1.125.220.000, sehingga teqadi inefisiensi (selisih
tidak menguntungkan) sebesar (Rp 22.476.480); sedangkan tahun 2010 sebesar
Rp 1.145.136.480 dengan rencana sebesar Rp 1.157230.000, sehingga teijadi efisiensi
(selisih menguntungkan) sebesar Rp 12.093.760, dan (4) Jika PT Prefash Wears
Cemerlang menggunakan metode EOQ, maka biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
persediaan bahan baku pada tahun 2009 Rp 523.122.160, sehingga teijadi penghematan
Rp 624.574.320; dan tahun 2010 Rp 520.562.160, sehingga teijadi penghematan
Rp 624.574.320; atau selama tahun 2009 - 2010 dapat dihemat sebesar Rp 1249.148.640
atau per tahunnya sebesar Rp 624.574.320. Dengan demikian efisiensi biaya yang terkait
dengan persediaan bahan baku selama tahun 2009 - 2010 belum tercapai pada PT Prefash
Wears Cemerlang.