Abstract:
Penjualan dapat dilihat dengan dua cara, yaitu tunai dan kredit. Penjualan kredit akan
menimbulkan piutang usaha, aktivitas ini juga sangat kompleks karena harus memberikan
syarat-syarat khusus kepada calon konsumen yang layak untuk diberi kredit, setelah itu
berlanjut pada kepada proses penagjhan kepada konsumen yang telah diberi kredit oleh pihak
perusahaan dan berakhir saat teijadinya pembayaran atau pelunasan pada umumnya. Piutang
usaha merupakan salah satu akun asset lancer didalam laporan posisi keuangan (neraca) dan
juga merupakan kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari adanya kebijakan
penjualan barang/jasa secara kredit. Pada dasamya penjualan secara kredit bertujuan
merangsang minat para pelanggan, menaikkan volume penjualan, meningkatkan laba bersih
penjualan dan strategi ampuh dalam memenangkan persaingan melalui memperluas pangsa
pasar, bila piutang tidak dapat tertagih maka proses beijalannya kegiatan operasi alfan
terganggu dan akan menurunkan tingkat laba yang seharusnya dapat dicapai perusahaan,
untuk menghindari hal-hal tersebut, masalah pengawasan piutang perlu ditangani secara
mendetail dan untuk mencegah teijadinya risiko yang timbul, perusahaan perlu mengelola
piutang usaha secara teliti dan juga perusahaan menggunakan pengendalian intem untuk
mengarahkan operasi dan mencegah penyalahgunaan sistem.
Penelitian ini ditujukan imtuk mengetahui tingkat pengendalian intem piutang usaha
dalam menunjang tingkat efektifitas pengelolaan piutang usaha pada PT DaFa Teknoagro
Mandiri dengan menggunakan data primer dan metode analisis yang digunakan analiRis
deskriptif (Descriptive non statistic).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat pengendalian intem piutang iisaha
pada PT DaFa Teknoagro Mandiri dari tahun 2006-2008 mendapatkan nilai "2" dapat
dikatakan "Cukup Baik" dan tingkat efektifitas pengelolaan piutang usaha pada PT DaFa
Teknoagro Mandiri dari tahun 2006-2008 dapat dikatakan "rendah" atau dapat HiVataifan
"belum efektif.
Simpulan tingkat pengendalian intem piutang usaha pada PT DaFa Teknoagro
Mandiri pada tahun 2006-2008 dangan mendapatkan kategori "Cukup Baik" karena didalam
PT DaFa Teknoagro Mandiri masih terdapat beberapa kelemahan diantaranya lingViingan
pengendalian, penentuan risiko manajemen, informasi dan komunikasi, serta pemantauan dan
simpulan tingkat efektifitas pengelolaan piutang usaha pada tahun 2006-2008 bahwa tinglrat
periode pengumpulan piutang "Rendah" dan tingkat perputaran piutang "Rendah" jadi
simpulan hubungan dari kedua variable bahwa penulis tidak bisa menentukan hubungan
antara tingkat pengendalian intem piutang usaha dengan tingkat efektifitas pengelolaan
piutang usaha pada PT DaFa Teknoagro Mandiri.