Abstract:
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas-asas
kekeluargaan Untuk dapat mencapai tujuan koperasi maka diperlukan pengendalian atas
aktivitas koperasi. Salah satu asset koperasi yang harus dikendalikan adalah persediaan
barang dagang, dari saat pengadaan persediaan barang dagang sampai berubahnya
menjadi kas atau pendapatan. Perangkat organisasi koperasi yang berfungsi untuk
mengawasi dan mengendalikan jalannya kegiatan koperasi adalah badan pengawas
koperasi. Sebagai unit penilaian keadaan dan kegiatan koperasi, badan pengawas haruslah
bersikap professional dan prosedural. Badan pengawas yang profesional akan dapat
menyatakan pendapat secara objektif tanpa dipengaruhi oleh pihak-pihak lain.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode
analisis deskriptif kualitatif non statistik yang mudah dibaca dan diinterpretasikan dalam
menganalisis masalah persediaan barang dagang pada koperasi. Pemeriksaan manajemen
koperasi dirancang untuk menganalisa, menilai, meninjau ulang dan menimbang hasil
kerja pengurus dibandingkan dengan berbagai standar yang telah ditentukan atau
pedoman yang telah ditentukan oleh koperasi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui peranan badan pengawas koperasi didalam mengendalikan
persediaan barang dagang koperasi dan untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang
dilakukan oleh badan pengawas dalam rangka meningkatkan efisiensi persediaan barang
dagang pada koperasi.
Persediaan barang dagang mempunyai pengaruh bagi kelangsungan hidup
koperasi, karena persediaan berhubungan langsung dengan penjualan yang akan
menghasilkan pendapatan dan laba. Penjualan akan menurun jika barang tidak tersedia
dalam bentuk, jenis, mutu dan jumlah yang diinginkan pelanggan. Untuk dapat
mengendalikan persediaan barang dagang dengan baik maka diperlukan pengendalian
internal yang memadai. Hal ini bertujuan untuk mengamankan dan mengendalikan
persediaan barang dagang dari terjadinya penyimpangan, penyelewengan dan kesalahan.
Badan pengawas pada Koperasi Karyawan Pertamina Tongkang kurang optimal didalam
mengendalikan persediaan barang dagang. Hal ini terbukti dari jumlah persediaan pada
catatan akuntansi berbeda dengan jumlah persediaan fisik barang pada gudang, yang
disebabkan karena ada beberapa barang yang rusak dan hilang akibat dari penyimpanan
barang yang tidak teratur dan system keamanan yang lemah pada persediaan barang toko.
Badan pengawas kopoasi disini kurang optimal melakukan pengawasan atas
pengendalian persediaan barang dagang yang dapat dilihat dari pengawasan yang tidak
dilakukan secara berkelanjutan sehingga mengakibatkan kerugian pada koperasi.