REPOSITORY SKRIPSI
dc.contributor.author | HDK, MS. Susanto | |
dc.date.accessioned | 2022-02-16T04:24:03Z | |
dc.date.available | 2022-02-16T04:24:03Z | |
dc.date.issued | 1999 | |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2219 | |
dc.description.abstract | PT. Adhi Wijayacitra merupakan perusahaan yang didirikan oleh seorang wiraswasta bernama H. Linggo Suprapto pada tanggal 5 April 1985 dengan nama Wijaya berlokasi di Sunter Jakarta. Pada tahun 1989, H. Linggo Suprapto melakukan pengembangan dangan mendirikan pabrik baru yang berlokasi di Bantar Gebang Bekasi, Pada tanggal 25 Maret 1994 Wijaya berubah nama menjadi PT. Adhi Wijayacitra yang mendapat keputusan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya tertanggal 1 September 1993 di bawah nomor 156/PT/1993 PN-Bekasi. Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua teknik penelitian yaitu teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Kedua teknik tersebut yaitu teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan quisioner serta teknik pengolahan data penulis menggunakan metode analisis selisih biaya oveitiead pabrik yaitu Selisih Anggaran dan Selisih Kapasitas. Dari hasil pembahasan yang dilakukan, diketahui dasar pembebanan biaya overtiead pabrik pada PT. Adhi Wijayacitra adalah berdasarkan jam mesin, karena ada hubungan yang erat antara jumiah mesin dengan jumlah jam kerjanya. Disamping itu, dasar tersebut merupakan yang termudah bagi PT. Adhi Wijaya Citra dibandingkan dengan dasar pembebanan berdasarkan produk, karena jumlah produk yang dihasilkan sangat banyak dan bervariasi. Sehingga dasar tersebut yang ditetapkan oleh perusahaan. Data-data yang diperlukan dalam menghitung tarif biaya overhead pabrik tersebut yang penulis peroleh berdasarkan riset yang dilakukan terdiri dari: 1) Jumlah mesin pada PT. Adhi Wijayacitra sebanyak 30 mesin. 2) Jumlah jam kerja standar untuk masing-masing mesin adalah 2.496 jam. 3) Total biaya overhead pabrik yang dianggarkan selama tahun 1997 untuk memproduksi adalah sebesar Rp. 1.156.901.950,- Sedangkan pembebanan biaya overtiead pabrik berdasarkan jam mesin selama tahun 1997 pada PT. Adhi Wijayacitra adalah sebesar Rp.1.130.013.000,-. Jumlah tersebut adalah hasil kali antara tarif biaya overtiead yang ditentukan sebelumnya dengan jam mesin yang sesungguhnya yaitu Rp. 15.450 x 73.140 = Rp. 1.130.013.000,-. Berdasarkan hasil perhitungan selisih tersebut dapat diketahui bahwa kedua selisih tersebut menunjukan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya lebih besar dari biaya overhead pabrik yang dianggarkan. Hal ini berarti bahwa selama tahun 1997 PT. Adhi Wijayacitra mengalami selisih biaya overhead pabrik yang merugikan. Selisih tersebut terdiri dari selisih anggaran sebesar Rp. 46.770.727,- dan selisih kapasitas sebesar Rp. 9.395.481,- sehingga total selisih yang merugikan tersebut sebesar Rp. 56.166.208,-. Selisih yang tidak menguntungkan tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu: 1) Selisih anggaran yang terjadi sebesar Rp. 46.770.727,- disebabkan karena kurang tepatnya taksiran jam mesin yang menjadi dasar pembebanan tarif biaya overhead pabrik tersebut 2) Selisih kapasitas sebesar Rp. 9.395.481,- disebabkan karena tidak tercapainya kapasitas yang dianggarkan, dimana kapasitas yang dicapai sesungguhnya kurang dari kapasitas yang dianggarkan sebesar 1.740 jam mesin. Dari hasil pembahasan yang diiakukan, diketahui adanya penyimpangan-penyimpangan atau selisih antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan, dimana selisih tersebut adalah selisih yang merugikan sebesar Rp. 56.116.208,-. Selisih tersebut kemudian dapat dipecah lagi menjadi dua untuk diketahui penyebabnya, dimana hasil yang diperoleh adalah terjadi selisih anggaran sebesar Rp. 46.770,727,- yang disebabkan karena kurang tepatnya taksiran jam mesin yang menjadi dasar pembebanan tarif biaya overhead pabrik tersebut. Sedangkan selisih kapasitas sebesar Rp. 9.39S.481,- disebabkan karena tidak tercapainya kapasitas yang dianggarkan, dimana kapasitas yang dicapai sesungguhnya kurang dari kapasitas yang dianggarkan sebesar 1.740 jam mesin. Dari hasil analisis selisih biaya overhead pabrik tersebut, maka PT. Adhi Wijayacitra dapat menentukan kembali taksiran biaya overhead pabrik yang dapat mendekati biaya overhead pabrik yang sesungguhnya, sehingga perusahaan dapat terus menjalankan proses produksinya dan dapat mengontrol penyimpangan yang terjadi atas biaya produksinya tersebut dan dapat melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi didalam mengendalikan biaya. Dari hasil analisis selisih biaya overhead pabrik pada PT. Adhi Wijayacitra terdapat selisih yang merugikan. Selisih tersebut terjadi karena kurang tepatnya taksiran jam mesinnya. Untuk itu, sebaiknya perusahaan dalam menentukan taksiran biaya overhead pabriknya menganggarkan tarif biaya overhead pabrik yang lebih mendekati tarif biaya overhead pabrik yang sesungguhnya, sehingga analisis selisih biaya overhead pabriknya tersebut dapat ditekan. Dalam melakukan kegiatan produksinya, sebaiknya PT. Adhi Wjayacitra meningkatkan kapasitas produksinya. Hal ini karena terlihat pada selisih kapasitas, masih terdapat selisih kapasitas yang menganggur sebanyak 1.740 Jam Mesin. Sehingga dengan demikian diharapkan produktivitas perusahaan dapat Meningkat. | en_US |
dc.description.sponsorship | Hari Gursida - Edhi Asmirantho | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pakuan | en_US |
dc.subject | Biaya Overhead, Pengendalian Biaya Produksi | en_US |
dc.title | Penerapan Biaya Overhead Pabrik Kaitannya Dengan Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Adhi Wijayacitra, Bekasi | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |