Abstract:
Menghadapi era perdagangan bebas ini, setiap
perusahaan harus mempersiapkan diri yaitu dengan cara
mengantisipasi, mempersiapkan dan melakukan
perbaikan-perbaikan dengan sungguh-sungguh agar
perusahaan dapat terus hidup dan berkembang di masa yang
akan datang.
Usaha penjadwalan terhadap suatu pekerjaan dalan
kegiatan perusahaan merupakan suatu penjadwalan yang baik
diharapkan diperoleh hasil yang optimal dan selain itu
perusahaan dapat memperbaharui metode kerjanya.
Demikian juga halnya dengan usaha produksi karoseri
alat transfortasi mobil pada PT Panca Tunggal Bersatu,
waktu pengerjaan dalam proses produksi perlu mendapat
perhatian sehingga perlu diteliti demi tercapainya
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional
perusahaan. Dengan demikian manajemen perusahaan perlu
untuk membuat serta melaksanakan suatu schedule proses
produksi yang baik dan tepat untuk meningkatkan efisiensi
dan mengoptimalkan sumberdaya khususnya bagi para
karyawan dan sekaligus untuk mengkoreksi perencanaan yang
telah disusun.
Dalam skripsi ini rametode penelitian yang digunakan
oleh penulis adalah metode penggambaran, yaitu metode
denga mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih
spesifik untuk memperoleh data primer dan data skunder.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu :
wawancara, observasi, dan studi kepustakaan.
Data yang berhubungan dengan permasalahan ditelaah
sedemikian rupa kemudian disusun untuk diolah berdasarkan
pada metode ang digunakan. Dimana yang digunakan penulis
ialah metode pembebanan (loading) yang merupakan suatu
jenis penjadwalan untuk membentuk suatu profil "beban"
pada pusat kerja.
Dalam melaksanakan kegiatan produksinya perusahaan
mempunyai tujuh tahapan pekerjaan antara lain sebagai
berikut : Pelepasan, Penyiapan Body, Body Assembling,
Pendempulan, Pengeringan, Finishing, dan General Check
Up. Dan juga mempunyai tujuh mesin atau pusat kerja yang
terdiri dari : Bending, Cutting, Welding, Marking,
Spraying, Drying dan Drilling.
Berdasarkan pengamatan waktu penyelesaian pekerjaan
dapat ditentukan dan diatur muatan pekerjaan pada
tiap-tiap pusat kerja. Dari penentuan dan pengaturan
tersebut dapat diketahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan dalam proses produksi dengan membuat
pembebanan maju dan pembebanan mundur.
Dari hasil pengurutan (sequencing) dimaksudkan untuk
memperlihatkan dengan tepat setiap operasi yang
direncanakan untuk setiap pekerjaan sekaligus dapat
diketahui waktu operasi seluruh pekerjaan (make span)
yaitu sebesar 17 jam, idle time 49 jam dan efisiensi
waktu 31 jam. Dari hasil tersebut berarti semua pekerjaan
dapat diselesaikan selama 17 jam atau 35,42% dan dalam
pengerjaan selama pekerjaan terdapat waktu menganggur
sebesar 49 jam atau 41,17% dan dicapai penghematan dari
penjadwalan sebesar 31 jam atau 64.58%.
Peranan penjadwalan sebagai pedoman penentuan
susunan pekerjaan atau pengkoordinasian waktu dalam
kegiatan berproduksi membantu dan mempermudah perusahaan
dalam mengarahkan dan menggerakkan para pekerja dan
mesin-mesin lebih efisien dan tepat waktu sesuai dengan
tanggal schedule agar arus produksi tidak
tersendat-sendat.
Sebaiknya perusahaan menggunakan schedule yang telah
disusun demi menunjang kelancaran proses produksi dan
ketepatan waktu dalam penyerahan barang pada konsumen.
Agar penjadwalan yang disusun dapat berfungsi dengan baik
maka sebaiknya pengawasan terhadap para pekerja dalam
melaksanakan tugasnya lebih ditingkatkan lagi, dan
perusahaan dapat menerima order lain dengan memanfaatkan
waktu mengganggur.