Abstract:
P.T. Indo Keramik Inti Widya (PT. IKIW) merupakan perusahaan
swasta yang memproduksi keramik untuk peralatan makan dan minum (table
ware) yang terbuat dari bahan porselen dan translucernt.
Hasil produksi keramik yang terbuat dari bahan porselen diproduksi untuk
melayani konsumen dalam negeri, sedang produksi yang terbuat dari bahan
translucernt diproduksi untuk melayani konsumen luar negeri.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penyusunan anggaran sebagai suatu rencana pembelanjaan perusahaan dan
mengetahui peranan anggaran sebagai alat bantu manajemen terhadap
pengendalian biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi pada PT. IKIW.
Tahap awal yang dilakukan adalah mengetahui kegiatan operasional
perusahaan secara rinci, kemudian mencari faktor-faktor biaya produksi
dilanjutkan dengan penyusunan anggaran produksi dan anggaran biaya
produksi yang terdiri atas anggaran pembelian bahan, anggaran biaya
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik selama 7 (tujuh) bulan sejak
bulan Januari sampai dengan Juli 1998.
Anggaran merupakan suatu rencana tertulis yang disusun secara sistematis
dan dinyatakan dalam satuan moneter dengan jangka waktu tertentu, tentang
kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan datang.
Dalam pencapaian tujuan perusahaan manajemen harus
menggunakan strategi tertentu, dimana salah satunya adalah pengendalian
biaya agar manajemen dapat mengetahui efisiensi dan efektivitas.
Pengendalian merupakan usaha yang sistematis dari perusahaan untuk
mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana
(anggaran) dan jika terjadi perbedaan dapat segera diambil kebijakan untuk
tindakan perbaikan.
Untuk mengetahui apakah di dalam melaksanakan anggaran terdapat
penyimpangan-penyimpangan maka perusahaan melakukan analisa varians.
Dengan dilakukannya analisa varians maka perusahaan dapat mengetahui
terjadinya penyimpangan-penyimpangan baik yang bersifat positif maupun
negatif.
Langkah selanjutnya adalah membuat laporan pelaksanaan anggaran
terhadap biaya produksi. Laporan yang disajikan harus sederhana, jelas,
dalam urutan yang logis dan sistematis.
Menurut perhitungan di dalam pembahasan dengan menggunakan
analisa varians, maka dalam kurun waktu tujuh bulan perusahaan dapat
mengendalikan biaya produksi sebesar Rp. 213.438.527,50 (dua ratus
tiga belas juta empat ratus tiga puluh delapan ribu lima ratus dua puluh tujuh
rupiah lima puluh sen).
Pengendalian biaya produksi merupakan suatu fungsi perencanaan
strategi, dengan pengendalian terhadap biaya produksi yang sistematis
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peranan anggaran sangat
penting dan dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen terhadap
pengendalian biaya produksi untuk meningkatkan efisiensi.