Abstract:
Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini telah
mendorong pertumbuhan industri yang mempunyai peranan besar dalam menunjang
pembangunan pada PJPT II yang saat ini sedang berlangsung. Untuk meningkatkan
sektor ini maka diperlukan peran aktif dari setiap perusahaan untuk mendukungnya
melalui pengembangan perusahaan masing-masing.
Perusahaan sebagai salah satu sektor perekonomian suatu negara
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam upaya mencapai cita-cita
pembangunan, karena perusahaan memberikan kontribusi yang besar terhadap devisa
negara melalui ekspor yang dilakukannya, selain itu juga dibutuhkan partisipasi dari
pemerintah dan masyarakat dalam mendukung keberhasilan pembangunan.
Pada umumnya setiap pimpinan perusahaan akan selalu beriisaha
agar perusahaannya dapat berjalan dan berkembang dengan baik, oleh sebab itu
pimpinan perusahaan harus memahami tentang pemasaran agar perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain.
Keberhasilan suatu perusahaan agar produk-produknya mampu
meraih posisi pasar adalah dengan mempergunakan strategi pemasaran yang salah
satunya dengan mengadakan program pengembangan produk baru agar mampu
bersaing dengan produk lainnya yang sejenis. Seperti yang dikemukakan oleh Philip
Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, alih bahasa oleh Ancella Anitawati
Hermawan SE.,MBA yaitu:
"Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama Iain."
"Produk Baru adalah produk asli, penyempurnaan
produk, modifikasi produk dan merk-merk baru
yang dikembangkan sendiri dibagian penelitian."
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba menggunakan salah
satu metode dalam menentukan pengembangan produk baru yaitu dengan metode
kuantitatif. Metode Kuantitatif merupakan model keputusan yang mempergunakan
angka-angka. Angka-angka tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembuatan, penggunaan dan pemecahan model kuatitatif dan angka tersebut yang
memberikan keputusan kepada pimpinan perusahaan dalam mengambil suatu
keputusan yang sesuai dengan keadaan perusahaan, baik dalam hal biaya, yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk proses produksi pengembangan produk baru dan
juga harga yang tepat bagi produk baru tersebut sehingga dapat diterima dan
terjangkau oleh konsumen.
Dari uraian tersebut diatas maka penulis mencoba untuk membahas
masalah dengan mengetengahkan judul "PENGGUNAAN METODE
KUANTITATIF DALAM MENENTUKAN PENGEMBANGAN PRODUK
BARU PADA PT RAMA INTERBUANA BOGOR". Perusahaan ini berlokasi di
Jl. E. Sumawijaya no. 45 Desa Pasir Eurih Ciomas Bogor. Penelitian dilakukan pada
tanggal 2-12 November 1997.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang secara jelas
mengenai aktivitas perusahaan atas kegiatannya dalam rangka pengembangan produk
baru.
PT RAMA INTERBUANA mempakan salah satu perusahaan
swasta dengan status PMDN, didirikan pada tanggal 16 November 1983, dengan
modal dasar Rp 100.000.000,-. Dasar hukum pendirian perusahaan ini adalah akte
notaris tersebut telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman RI dengan surat
keputusan No: C.2.6585.HT 01.01 tahun 1984. Perusahaan ini juga merupakan
perusahaan yang tergabung dalam SUMAWIJAYA GROUP. Adapun perusahaan
yang tergabung dalam SUMAWIJAYA GROUP antara lain ; PT POESER
INDONESIA, PT SUHARI METAL, PT SUHARI TRADING, PT DIPA
COLLECTION, PT TSUBAKIRESTORAN, PT RAMA INTERBUANA.
Sebagai perusahaan industri PT RAMA INTERBUANA
mengkhususkan diri dalam pembuatan cetakan (Mould maker dan Dies), Casting,
Cetakan injeksi plastik dan komponen-komponen presisi, serta bergerak dalam
bidang perbaikan dan pemeliharaan dari produk-produk yang telah dihasilkan
tersebut, pemsahaan ini juga memproduksi juga aneka barang dari plat logam dan
plastik. PT RAMA INTERBUANA memasarkan langsung produknya langsung
kepada konsumen berdasarkan pesanan (job order).
Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode kuantitatif analisis
linear programming dalam menentukan pengembangan produk baru, dalam konteks
metode matematika programming, analisis sensitivitas merupakan analisis atas
perubahan koefisien atau parameter dalam model dan pengaruhnya terhadap solusi optimal atau nilal optimal. Dalam kesempatan ini penulis menggunakan maksimisasi
laba dalam menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan sistem komputer
dengan demikian dalam menentukan pengembangan produk baru keputusan yang
diambil itu sesuai dengan basil dari perhitungan / analisis sensitivitasnya, apakah
produk tersebut dapat diteruskan atau tidak?.
Berdasarkan dari hasil pembahasan, maka penulis dapat menarik
kesimpulan nilai fungsi tujuan dari model maksimisasi laba ternyata sebesar
211105.9844 X 1000 = Rp 211.105.984,4 (nilai optimal), sedangkan untuk nilai
variabel:
X1 sebesar 60.000 x 1000 = 60.000.000
X2 sebesar 22.000 x 1000 = 22.000.000
X3 sebesar 25.920 x 1000 = 25.920.000
X4 sebesar 42.400 x 1000 = 42.400.000
Sedangkan reduce costnya sebesar 0 (nol), hal ini menunjukan
solusi optimal yang terdapat dibawab kolom value. RHS dengan tanda negatif berarti
babwa jika koefisien sisi sebelah kanan kendala dinaikan maka nilai optimal akan
diperbaiki secara negatif. Sebaliknya jika koefisien sebelah kanan kendala
diturunkan maka nilai optimal akan diperbaiki secara positif, tetapi nilai optimal ini
hanya valid jika perubaban koefisien pembatas 'min cef dan 'max coef' dipatuhi.
Jadi rencana pengembangan produk baru dengan menggunakan
metode kuantitatif analisis sensitivitas dapat dijalankan sesuai dengan keinginan
perusahaan untuk mendapatkan laba / keuntungan yang lebih besar. Apabila rencana pengembangan produk baru tersebut terlaksana maka dengan biaya produksi yang
ada / lebih kecil akan menguntungkan perusahaan untuk waktu yang akan datang.
Keberhasilan perusahaan dalam pelaksanaan pengembangan
produk baru tidak semata-mata hanya menggunakan metode kuantitatif analisis
sensitivitas untuk mencapai keuntungan / laba yang lebih besar, tetapi juga
merupakan hasil pengelolaan seluruh kegiatan yang terpadu dari unsur-unsur bauran
pemasaran (marketing mix) seperti harga, distribusi dan promosi yang secara
berkesinambungan membantu terhadap pencapaian tujuan perusahaan.