Abstract:
Sebagaimana lazimnya suatu perusahaan manufaktur, produk yang beii(ualitas dan
infomiasi harga yang akurat merupakan input utama bagi bagian pemasaran dan
penjualan. Informasi tentang cost of product merupakan informasi utama untuk
melakukan pricing atau balancing harga perusahaan dengan harga pasar Kesalahaan
dalam menentukan cost of produk sSfsn menyebabkan kesalahan dalam menetapkan harga
dan pada gilirannya akan mengganggu aspek pemasaran, penjualan dan pendapatan serta
laba perusahaan. metode alokasi beban yang popular digunakan adalah Activity Based
Costing (ABC), karena Activity Based Costing dapat mengalokasikan biaya khususnya
beban overhead pabrik. Metode ini mengalokasikan beban berdasarkan aktivitas yang
digunakan untuk membuat produk.
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Penetapan Harga Jual Produk Dengan
Menggunakan Activity Based Costing Pada PT Jakarana Tama periode yang diteliti yaitu
buian Febuari tahun 2011 dari perhitungan biaya produksi dan proses produksi.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif
dan kuanritflrif, yaitu dengan menggambarkan keadaan objek penelitian yang sebenamya
dengan mengumpulkan data relevan yang tersedia, kemudian disusun, dipelajari, dan
menganalisis lebih lanjut mengenai Penerapan Activity Based Costing Dalam Rangka
Penetapan Harga Jual Produk.
Penghitungan dengan Activity Based Costing dapat mengatasi ketidak akuratan dengan
menggunakan dasar pengalokasian biaya overhead yang lebih representatif biaya
overhead dialokasikan ke masing-masing produk sesuai dengan aktivitas yang dilakukan
dalam pembuatan produk tersebuL Alur penerapan Activity Based Costing dimulai dari
pengelompokan aldivitas proses produksi, pengelompokan biaya yang timbul dari
aktivitas tersebut, menentukan cost pool, menentukan cost drivenya, alokasi overhead
pabrik dan merealisasikan biaya overhead.
Berdasarkan basil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada PT Jakarana Tama,
Ciawi dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut ini: 1)PT Jakarana Tama hanya
menggunakan akuntansi biaya proses costing. 2) Perhitungan biaya tenaga kerja langsung
yang dibebankan ke setiap jenis mie dilakukan setiap akhir minggu dengan membagi
biaya tenaga keija langsimg dengan jumlah volume produksinya dan dialokasikan
berdasarkan unit produksinya. 3) Biaya overhead dibebankan ke setiap jenis mie yang
dilakukan setiap akhir minggu dengan membagi biaya tenaga kerja langsung dengan
jumlah volume produksinya dan dialokasikan berdasarkan unit produksinya. 4) Dari
perbandingan biaya produksi per produk tampak bahwa biaya produksi untuk cup noodles
dengan proses costing, undercosting sebesar 26,7%, untuk mie instan overcosting sebesar
5,19%, dan untuk mie telur overcosting sebesar 5,25%. 5) Perbedaan pembebanan biaya
overhead ini temyata tidak sama penganihnya terhadap pembebanan biaya produksi antar
ketiga produk.