Abstract:
Obyek penelitian penulisan skripsi ini adalah PT.Navin Inti Cemerlang
yang berada di Tegal alur Prepedan. Adapun alasan dan tujuan diadakannya
penelitian ini adalah untuk dapat membantu perusahaan agar dapat mengetahui
biaya optimal dari pembuatan dan pemasangan mesin grain bucket elevator
baru yang akan dibangun di lokasi pabrik, dan agar dapat diketahui pula sejauh
mana aktivitas kegiatan penyelesaian proyek tersebut dapat dipercepat waktu
kerjanya supaya lebih efisien dengan mempergunakan jalur kritis serta pilihan
jalur kritis yang ada. Selain itu juga sebagai penerapan metode jalur kritis
tersebut untuk melakukan perencanaan serta pengendalian biaya yang optimal
pada proyek pembuatan dan pemasangan mesin grain bucket elevator baru
tersebut.
Adapun metode penelitian yang dipakai adalah dengan library
research yaitu melalui bahan bacaan, sumber-sumber informasi serta buku-buku
yang dapat menunjang data-data yang ada. Selain itu, penelitian ini memakai
metode field study yang memungkinkan penulis memperoleh data yang lebih
akurat yaitu dengan cara melakukan wawancara serta mengajukan daftar pertanyaan kepada sumber yaitu orang yang ditunjuk oleh PT.Navin Inti
Cemerlang.
Hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan menentukan bahwa
untuk melaksanakan proyek pembuatan dan pemasangan mesin grain bucket
elevator baru tersebut memerlukan 29 aktivitas. Darl ke-29 aktivitas tersebut
hanya 10 kegiatan yang termasuk di dalam jalur kritis. Sedangkan jalur kritis
tersebut terletak pada aktivitas 0-1-2-3-4-5-7-9-17-22-23 yang mempunyai
waktu normal penyelesaian pekerjaan adalah selama 75 hari kerja. Sisanya
adalah sebanyak 19 aktivitas kegiatan yang tidak termasuk di dalam jalur kritis
tersebut.
Penyelesaian pembuatan dan pemasangan mesin grain bucket elevator
baru tersebut mempunyai biaya normal sebesar Rp. 7.029.000,- untuk waktu
penyelesaian pekerjaan selama 75 hari kerja. Jika perusahaan ingin
mempercepat seluruh aktivitas kegiatan pembuatan dan pemasangan mesin
grain bucket elevator baru tersebut menjadi 40 hari kerja maka, perusahaan
harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 13.816.000,-. Berdasarkan hal tersebut
maka penulis mencoba menganalisis dengan cara menerapkan metode critical
path method (CPM) tersebut. Hasil dari analisis ini dapat diketahui kegiatan
yang dapat dipercepat waktunya adalah sebanyak 11 kegiatan. Kegiatan
tersebut dapat dipercepat sebab memiliki biaya yang murah dibandingkan
dengan biaya pada kegiatan yang lainnya. Sisanya adalah sebanyak 18 aktivitas
kegiatan yang tidak perlu dipercepat, sebab selain biayanya relatif mahal juga
dalam rangka penghematan biaya kerja. Hasil perhitungan untuk ke-11 jaringan yang dipercepat menghasilkan
biaya sebesar Rp. 2.067.250,- ditambah dengan biaya normal yaitu sebesar
Rp.7.029.000,- menjadi Rp.9.096.250,- (biaya untuk mempercepat jaringan).
Sedangkan ke-18 aktivitas yang tidak dipercepat tersebut dapat menghasilkan
penghematan biaya sebesar Rp.633.000,-. Jadi Rp.9.096.250 - Rp.633.000,-
menjadi Rp. 8.463.250,-( biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan).
Melihat dari hasil pembahasan diatas tersebut maka penulis
memberikan simpulan bahwa jalur kritis terdapat pada aktivitas 0-1-2-3-4-5-7-
9-17-22-23 yang memerlukan waktu normal 75 hari kerja. Selain itu perusahaan
mempunyai alternatif pilihan untuk menyelesaikan proyek tersebut yaitu
pertama perusahaan menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut selama 40 hari
kerja dengan cara memperepat seluruh kegiatarmya dan memerlukan biaya
sebesar Rp. 13..816.000,- atau perusahaan menyelesaiakan proyek tersebut
dengan waktu 40 hari kerja dengan cara mempercepat aktivitas tertentu saja
dengan biaya Rp.8.463.250,- serta terdapat penghematan sebesar Rp.633.000,-.
Untuk itu saran penulis kepada perusahaan agar proyek pembuatan dan
pemasangan mesin grain bucket elevator bam yang diterapkan dalam network
itu memilih waktu penyelesaian yang cepat yaitu 40 hari kerja dengan biaya
Rp.8.463.250,- sebab terdapat penghematan biaya sebesar Rp.633.000,-. Selain perusahaan dapat menyelesaikan proyek pembuatan dan
pemasangan mesin grain bucket elevator baru tersebut dengan biaya optimal
maka perusahaan juga dapat melakukan efisiensi waktu penyelesaian pekerjaan
proyek tersebut.
Jika perusahaan menyelesaiakan waktu pekerjaan pembuatan dan
pemasangan mesin grain bucket elevator tersebut dengan cepat maka, tenaga
kega yang terlibat di dalamnya dapat segera dialihkan kepada pekerjaan lain,
serta mengingat kondisi perekonomian Indonesia saat ini berfluktuasi maka
disarankan untuk tidak menunda terlalu lama sebab harga bahan material dapat
lebih melonjak harganya.