FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

REPOSITORY SKRIPSI

Peranan Metoda Transportasi Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi Biaya Distribusi Pada PT. Abadi Genteng Jatiwangi

Show simple item record

dc.contributor.author Patimah
dc.date.accessioned 2022-02-14T06:48:39Z
dc.date.available 2022-02-14T06:48:39Z
dc.date.issued 2001
dc.identifier.uri http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/1993
dc.description.abstract Distribusi merupakan masalah yang akan dihadapi perusahaan pada saat produk selesai diproses. Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Penentuan jumlah penyalur juga merupakan masalah penting untuk dipertimbangkan matang-matang dan disesuaikan dengan sifat produk yang ditawarkan. Maka suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi kebutuhan permintaan konsumen ini dibutuhkan adanya distribusi yang baik untuk menarik pangsa pasar. Penggunaan metoda transportasi sangat berperan penting bagi perusahaan dalam mengatur penyaluran dan mengalokasikan produk dengan biaya distribusi yang minimum sehingga perusahaan dapat menekan biaya distribusi. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi yang diterapkan dalam perusahaan, untuk mengetahui biaya-biaya yang termasuk ke dalam biaya distribusi, untuk mengetahui pelaksanaan saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan, dan untuk mengetahui cara penerapan peranan metoda transportasi secara tepat dalam usaha meningkatkan efisiensi biaya distribusi pada PT. Abadi Genteng Jatiwangi. Adapun metoda transportasi yang diterapkan oleh PT. Abadi Genteng Jatiwangi adalah metoda transportasi Stepping Stone dan metoda transportasi MODI. Pada metoda transportasi Stepping Stone adalah suatu metoda setelah solusi awal diperoleh dari masalah transportasi, langkah behkutnya adalah menekan ke bawah biaya transpor dengan memasukkan variabel non basis (alokasi barang kotak kosong) ke dalam solusi. proses evaluasi non basis yang memungkinkan terjadinya perbaikkan solusi dan kemudian mengalokasikan kembali. Sedangkan metoda transportasi MODI (Modified distribution method) adalah suatu variasi ganda metoda Stepping Stone yang di dasarkan pada rumusan dual. Metode ini berbeda dengan metoda Stepping stone dalam hal bahwa metoda MODI tidak perlu menentukakan semua jalur tertutup variabel non basis, pada MODI nilai-nilai ditentukan secara serentak dan hanya jalur tertutup untuk entering. Penerapan metoda transportasi dalam usaha meningkatkan efisiensi biaya distribusi pada PT. Abadi Genteng Jatiwangi melalui dua metoda transportasi adalah metoda transportasi Stepping Stone dan metoda MODI. Pada metoda Stepping Stone dihasilkan biaya awal yang diperoleh dari solusi awal north west - corner sebesar Rp. 19.000.000,-. Dalam evaluasi setiap kotak kosong yang ada pada tabel transportasi yang memiliki nilai kenaikkan biaya bersih negatif terbesar pada interaksi pertama yaitu pada kotak kosong BA-CI = + BACI - SUCI + SUSU - BASU = -1. Pada kotak BA-CI yang menjadi exiting basis square (Kotak Donor) adalah kotak BA-SU karena memiliki jumlah truk teralokasi terkecil yaitu sebanyak 5. Dan biaya yang dikeluarkan setelah perubahan yang di dapat dari hasil perubahan alokasi ke dua sebesar Rp. 18.500.000,-. Pada interaksi ke dua terdapat evaluasi setiap kotak kosong yang ada pada tabel transportasi yang memiliki nilai kenaikkan biaya bersih negatif terbesar yaitu pada kotak SU-BE = -1,5... Ternyata solusi belum optimal, dan kotak SU-BE dapat dipilih menjadi entering open square (Kotak kosong yang akan masuk). Pada kotak SU-BE yang menjadi exiting basis square (Kotak Donor) yaitu kotak SU-CI = 5. Karena memiliki jumlah truk teralokasi sebanyak 5. Biaya yang dikeluarkan 1; setelah perubahan yang di dapat dari perubahan alokasi ke tiga sebesar Rp. 17.750.000,-. Setelah mengadakan evaluasi pada tabel distribusi alokasi ke tiga sudah optimal, karena dalam evaluasi kotak kosong atau evaluasi semua sel bukan basis memiliki nilai > 0 (positif). Jadi dalam metoda Stepping Stone PT. Abadi Genteng Jatiwangi mampu menekan biaya distribusi sebesar Rp. 1.250.000,- (Rp. 19.000.000,- - Rp. 17.750,000,-) Sedangkan pada metoda MODI (Modified distribution method) dihasilkan biaya yang diperoleh dari solusi awal north west - corner sebesar Rp. 19.000.000,-. Dalam mencari nilai Ri dan Kj untuk setiap sel basis dengan memisalkan salah satu antara Ri dan Kj = 0, maka diperoleh R1 = 0 . R2 = 0,5 , R3 = 0 , dan untuk K1 = 2,5 , K2 = 4 , K3 = 2,5 , K4 = 3 . Dan untuk mencari nilai sel bukan basis terdapat sel yang nilai negatif terbesar yaitu pada kotak BA - Cl = -1, dari hasil perhitungan nilai sel bukan basis memiliki nilai -1 berarti alokasi belum optimal. Pada kotak BA-CI yang menjadi exiting basis square (Kotak Donor) yaitu pada kotak BA-SU sebanyak 5 truk teralokasi. Biaya yang dikeluarkan setelah perubahan diperoleh dari alokasi ke dua sebesar Rp. 18.500.000,-. Dalam mencari nilai Ri dan Kj untuk setiap sel basis, maka diperoleh R1 = 0 , R2 = 0,5 , R3 = 1 , dan nilai untuk K1= 2,5, K2 = 4 , K3 = 1,5 , K4 = 2 . Dan untuk mencari nilai sel bukan basis terdapat yang memiliki nilai negatif terbesar yaitu pada kotak SU-BE = -1,5 , dari hasil perhitungan nilai sel bukan basis memiliki nilai -1,5 berarti alokasi belum optimal. Pada kotak SU-BE yang menjadi exiting basis square (Kotak Donor) yaitu pada kotak SU - Cl sebanyak 5 truk teralokasi. Biaya yang dikeluarkan setelah perubahan yang diperoleh dari aiokasi ke tiga sebesar Rp. 17.750.000,- . Dalam mencari nilai Ri dan Kj untuk setiap sel basis maka diperoleh R1 = 0 , R2 = 0,5 , R3 = -0,5 , dan untuk K1 =.2,5 , K2 = 4 , K3 = 3 , K4 = 2 . Dan untuk mencari nilai sel bukan basis terdapat nilai yang memiliki nilai negatif terbesar yaitu pada kotak BO-BE = -1, dari hasil perhitungan nilai sel bukan basis memiliki nilai-1 berarti alokasi belum optimal. Pada kotak BO-BE yang menjadi kotak. donor yaitu pada kotak BO-BE sebanyak 10 truk teralokasi. Biaya yang dikeluarkan setelah perubahan yang diperoleh dari alokasi ke empat sebesar Rp. 16.750.000,- . Dalam mencari nilai Ri dan Kj untuk setiap sel basis, maka diperoleh R1 = 0 , R2 = 0,5 , R3 = 0,5 , dan untuk nilai K1 = 2,5 , K2 = 3 , K3 = 3 , K4 = 2 , dari hasil perhitungan nilai sel bukan basis pada alokasi ke empat menunjukkan bahwa semua sel bukan basis memiliki nilai positif yang berarti alokasi sudah optimal. Jadi PT. Abadi Genteng Jatiwangi mampu menekan biaya distribusi sebesar Rp. 2.250.000,- (Rp. 19.000.000,--Rp. 16.750.000,-) Dari metoda transportasi di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode transportasi perusahaan dapat menekan biaya distribusi yang minimum. Dan penulis dapat menyarankan pada PT. Abadi Genteng Jatiwangi sebaiknya menggunakan metoda transportasi MODI (Modified distribution method) karena metoda ini merupakan cara yang lebih efisien di dalam menghitung nilai sel bukan basis. en_US
dc.description.sponsorship H. Poernomo - Nina Agustina en_US
dc.publisher Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pakuan en_US
dc.subject Distribusi, Metoda Transportasi en_US
dc.title Peranan Metoda Transportasi Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi Biaya Distribusi Pada PT. Abadi Genteng Jatiwangi en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account