REPOSITORY SKRIPSI
dc.contributor.author | Himawan, Erick | |
dc.date.accessioned | 2022-02-10T04:47:59Z | |
dc.date.available | 2022-02-10T04:47:59Z | |
dc.date.issued | 2003 | |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/1694 | |
dc.description.abstract | Pada PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT Bogor, para karyawannya dibimbing dengan pendidikan dan pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan sendiri sehingga perusahaan dapat menilai kinerja para karyawan dan bila terdapat karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik maka dapat memperoleh kesempatan untuk dipromosikan kariernya. Dengan hal tersebut maka para karyawan sangat berantusias untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan, karena setiap karyawan sangat mendambakan kariernya semakin meningkat sampai batas kepuasan terhadap diri pribadi untuk mencapai puncak kariernya. Kesempatan untuk mengembangkan karier akan menimbulkan kreativitas kerja pegawai. Dengan demikian maka harapan perusahaan untuk mencapai tujuan yang semaksimal mungkin akan lebih mudah tercapai. Sedangkan bila kurang terdapat kebijaksanaan dari perusahaan untuk mengembangkan kariernya, maka akan menurunkan semangat kerja para karyawan, sehingga tujuan perusahaan akan mengalami hambatan yang sangat berarti. Maka dengan demikian suatu program pelatihan pun dapat mengembangkan karier karyawan yang dapat bermanfaat bagi diri karyawan itu sendiri serta dapat bermanfaat pula bagi perusahaan agar dapat lebih maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT Bogor berkaitan dengan pengembangan karier pegawai yang diterapkan belum secara penuh dilaksanakan dengan baik, mengingat hal tersebut di atas maka tujuan perusahaan akan mengalami penurunan dikarenakan atas tuntutan pegawai yang ingin mengembangkan kariernya yang mengakibatkan penurunan motivasi kerja pegawai. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan harus melakukan system pengembangan karier yang baik sehingga hasrat pegawai untuk mengembangkan kariernya akan lebih mudah tercapai, dengan demikian para pegawai akan akan merasa diberikan kepastian masa depan untuk dikemudian hari. Kebijakan system pengembangan karier yang terstruktur dengan baik diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak dalam hal ini antara perusahaan dan pegawai. Perusahaan menyadari bahwa kebutuhan karier adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari diri seorang pegawai. Perusahaan memberikan kesempatan dan peluang untuk berkembang bagi pegawai pada semua kelas jabatan, dengan persyaratan dan kompetensi yang ditetapkan untuk suatu jabatan tertentu. Dengan demikian, pegawai akan merasa selalu dapat mengembangkan diri dan kariernya sesuai dengan kemampuan dan keahliannya Untuk mengetahui seberapa besar hubungan pelatihan terhadap pengembangan karier karyawan, maka dihitung nilai koefisien korelasi spearman. Nilai koefisien korelasi diperoleh dengan menyebar kuisioner kepada 25 responden, (lihat Profil Responden pada halaman 53) digunakan tingkat signifikansi (taraf nyata) sebesar 0,05. Data yang diperoleh dari kuisioner dapat diukur korelasinya dengan menggunakan metode statistik non parametric (Korelasi Spearman), di mana terdapat dua variabel yaitu variabel (X) untuk variabel pelatihan dan variabel (Y) untuk variabel pengembangan karier. Dari skor jawaban responden tentang sistem pelatihan dan pengembangan karier pegawai diperoleh hasil yang tinggi, hal ini menunjukan bahwa pengembangan karier yang dirasakan karyawan setelah mengikuti pelatihan sangat besar dan sangat berpengaruh. | en_US |
dc.description.sponsorship | H. Rijadi - H. Moh. Jamil | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pakuan | en_US |
dc.subject | Pengembangan Karier Karyawan, Promosi, Prestasi Kerja | en_US |
dc.title | Hubungan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karier Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Udiklat Bogor | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |