Abstract:
Pada PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT Bogor, para karyawannya dibimbing
dengan pendidikan dan pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan sendiri sehingga
perusahaan dapat menilai kinerja para karyawan dan bila terdapat karyawan yang
memiliki prestasi kerja yang baik maka dapat memperoleh kesempatan untuk
dipromosikan kariernya. Dengan hal tersebut maka para karyawan sangat berantusias
untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan,
karena setiap karyawan sangat mendambakan kariernya semakin meningkat sampai
batas kepuasan terhadap diri pribadi untuk mencapai puncak kariernya.
Kesempatan untuk mengembangkan karier akan menimbulkan kreativitas
kerja pegawai. Dengan demikian maka harapan perusahaan untuk mencapai tujuan
yang semaksimal mungkin akan lebih mudah tercapai. Sedangkan bila kurang terdapat
kebijaksanaan dari perusahaan untuk mengembangkan kariernya, maka akan
menurunkan semangat kerja para karyawan, sehingga tujuan perusahaan akan
mengalami hambatan yang sangat berarti. Maka dengan demikian suatu program
pelatihan pun dapat mengembangkan karier karyawan yang dapat bermanfaat bagi diri
karyawan itu sendiri serta dapat bermanfaat pula bagi perusahaan agar dapat lebih
maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT Bogor
berkaitan dengan pengembangan karier pegawai yang diterapkan belum secara penuh
dilaksanakan dengan baik, mengingat hal tersebut di atas maka tujuan perusahaan
akan mengalami penurunan dikarenakan atas tuntutan pegawai yang ingin
mengembangkan kariernya yang mengakibatkan penurunan motivasi kerja pegawai.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan harus melakukan system
pengembangan karier yang baik sehingga hasrat pegawai untuk mengembangkan
kariernya akan lebih mudah tercapai, dengan demikian para pegawai akan akan
merasa diberikan kepastian masa depan untuk dikemudian hari. Kebijakan system
pengembangan karier yang terstruktur dengan baik diharapkan dapat menguntungkan
kedua belah pihak dalam hal ini antara perusahaan dan pegawai. Perusahaan
menyadari bahwa kebutuhan karier adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
diri seorang pegawai. Perusahaan memberikan kesempatan dan peluang untuk
berkembang bagi pegawai pada semua kelas jabatan, dengan persyaratan dan
kompetensi yang ditetapkan untuk suatu jabatan tertentu. Dengan demikian, pegawai
akan merasa selalu dapat mengembangkan diri dan kariernya sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya
Untuk mengetahui seberapa besar hubungan pelatihan terhadap pengembangan
karier karyawan, maka dihitung nilai koefisien korelasi spearman. Nilai koefisien
korelasi diperoleh dengan menyebar kuisioner kepada 25 responden, (lihat Profil
Responden pada halaman 53) digunakan tingkat signifikansi (taraf nyata) sebesar
0,05. Data yang diperoleh dari kuisioner dapat diukur korelasinya dengan
menggunakan metode statistik non parametric (Korelasi Spearman), di mana terdapat dua variabel yaitu variabel (X) untuk variabel pelatihan dan variabel (Y) untuk
variabel pengembangan karier.
Dari skor jawaban responden tentang sistem pelatihan dan pengembangan
karier pegawai diperoleh hasil yang tinggi, hal ini menunjukan bahwa pengembangan
karier yang dirasakan karyawan setelah mengikuti pelatihan sangat besar dan sangat
berpengaruh.