Abstract:
Peranan Manajemen Akuntansi pada setiap perusahaan mempunyai peranan
yang sangat penting di dalam mengatur segala tindak kegiatan operasional dan
perusahaan itu sendiri supaya berjalan dengan baik. Hal tersebut dilatarbelakangi
oleh keinginan dari setiap perusahaan untuk mencapai laba, sehingga fungsi dari
manajemen akuntansi yang merupakan bagian dari unit kerja perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan dan pembiayaan harus lebih hati-hati dan peka
terhadap apapun, intern maupun ekstern yang dapat mempengaruhi pencapaian
laba maksimum.
Biaya adalah unsur penting yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam kegiatan
produksi dan operasionalnya. Biaya terdiri dari biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, overhead pabrik, administrasi dan umum, pemasaran, dan lain
sebagainya. Biaya overhead pabrik yang mempunyai sifat tidak dapat terdeteksi
secara kasat mata, tetapi mempunyai peran yang sangat penting dalam membantu
proses keluaran suatu produk.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor
adalah Unit Pertambangan Emas yang terletak di daerah Sorongan, Desa
Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Perusahaan ini bergerak
dalam menghasilkan hasil akhir berupa logam campuran emas dan perak yang
disebut dore bullion, yang kemudian akan diproses lagi di Unit Bisnis Pemurnian
Logam Mulia di Jakarta.
Pada UBPE Pongkor, dalam menghasilkan dore bullion, proses produksinya
menggunakan biaya overead pabrik yang sangat besar, rata-rata 93% dari biaya
produksi, dan rata-rata 75-79% dari biaya operasional perusahaan, sehingga
menuntut perhatian yang cukup besar dari manajemen perusahaan.
Dalam melakukan pembiayaan, karena PT Aneka Tambang Tbk masih
memberlakukan sistem dropping terhadap Unit Bisnisnya, maka pembiayaan oleh
UBPE Pongkor pun masih dicampurtangani oleh pusat. Dalam pengalokasian
biaya menurut perilakunya, khususnya biaya overhead pabrik yang merupakan
unit analisis dari penelitian ini, alokasi biaya overhead pabrik yang bersifat tetap
dan variabel ditentukan oleh UBPE Pongkor, dengan nilai yang telah disetujui
oleh pusat.
Dalam analisis varian biaya overhead pabrik, tentu diperlukan suatu dasar
kegiatan yang mendominasi dalam kaitannya dengan pembebanan tarif terhadap
produk yang dihasilkan, dalam hal ini adalah jumlah dry material ton (ton batuan
kering). Dan juga kapasitas dari dasar kegiatan tersebut yang bersifat normal dan
standar/target yang telah ditetapkan.
Dengan analisis varian ini, yaitu proses membandingkan antara anggaran biaya
overhead pabrik dengan aktual, diperoleh hasil selisih untuk tahun 2000, 2001,
dan 2002 masing-masing dengan menggunakan overall variance adalah sebesar
Rp 38.087.834.715.00, Rp 18.287.739.077,00, dan Rp 24.015.028.106,00.
Selanjutnya dapat diidentifikasi mengenai varian biaya overhead pabrik dengan
menggunakan empat metode varian.