Abstract:
Persaingan dalam jasa perawatan berkala sepeda motor semakin hari
semakin konpetitif dan semakin bervariasi. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa
memberikan Jasa perawatan yang maksimal dan yang terbaik kepada para
pelanggannya, agar para pelanggan terpuaskan dan terpenuhi harapan-harapan
yang pelangan inginkan. PT. Daya Motor merupakan cabang perusahaan yang
bergerak dalam Penjualan, perawatan dan suku cadang kendaraan sepeda motor.
Jika pelayanan yang dlberikan perusahan baik maka pelanggan puas dan
meningkat, akan tetapi faktanya terjadi penurunan jumlah pelanggan setiap bulan
di PT Daya Motor.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan kualitas
pelayanan yang dilaksanakan dan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
kepuasan pelanggan PT. Daya Motor Kota Bogor serta mengetahui hubungan
kualitas pelayanan dengan indikator keandalan, daya tanggap, kepastian, empati
dan berwujud terhadap kepuasan pelanggan dengan Indikator konfirasi harapan,
minat pembeli ulang, kesedian untuk merekomendasi, ketidakpuasan pelanggan,
kepuasan pelanggan keseluruhan dan demensi kepuasan pelanggan pada PT. Daya
Motor Kota Bogor. Penelitian ini berlokasi di Jl. KH. Sholeh Iskandar Kota
Bogor.
Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif mengenal
hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan PT. Daya Motor kota
Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data
hasil kuisioner Variabel bebas dan Variabel tidak bebas dengan total 23 butir
pertanyaan. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriftif ,
statistik bempa analisis regresi, korelasi dan uji hipotesis.
Hasil analisis regresi diperoleh persamaan Y' = 48,330 + 0,045X, arti dari
persamaan regresi ini yaitu nilai konstanta (a) adalah 48,330 artinya Jika kualitas
pelayanan sebesar 0, maka kepuasan pelanggan sebesar 48,330. Nilai koefisien
determinasi (R square) adalah 0,007 yang artinya kontribusi variabel kualitas
pelayan terhadap variabel kepuasan pelanggan adalah sebesar 0,7%, sedangkan
99,3% dipengamhi oleh variabel lain. Koefisien kepuasan pelanggan regresi (b)
adalah -0,045 ini dapat diartikan bahwa setiap peningkatan pelayanan sebesar
satuan kepuasan pelanggan akan meningkat sebesar 48,330. Untuk analisis
korelasi diperoleh r = 0,085 dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan memiliki
hubungan yang sangat rendah dengan kepuasan pelanggan. Hasil uji hipotesis
diperoleh hasil t hitung sebesar 1,683, dimana angka tersebut lebih besar dari t
tabel dengan signifikansi 5% dan df-2 yaitu 1,648. Karena t hitung (1,683) >
1,648) t tabel, maka Ho ditolak Hi diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan.