Abstract:
Pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dari periode, ke periode
hal tersebut terbukti dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan kian tingginya
volume perdagangan saham. Dari semua sektor yang ada di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia
(BEI), salah satu sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor telekomunikasi yang mengalami
perkembangan hingga 8% per tahun. Dalam subsektor telekomunikasi terdapat 5 perusahaan yaitu
Bakrie Telecom Tbk (BTEL), XL Axiata Tbk (EXCL), Smartfren Telecom Tbk (FREN), Indosat Tbk
(ISAT), dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Tabel 1 dibawah in! menyajian daftar 5
perusahaan harga saham subsektor telekomunikasi beserta perkembangannya. Penelitian ini bertujuan:
(1) Menganalisis pengaruh suku bunga terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi di BEI (2)
Menganalisis pengaruh inflasi terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi di BEI (3)
Menganalisis pengaruh suku bunga dan inflasi terhadap harga saham perusahaan telekomunikasi di
BEI.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Metode penelitian yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah studi kasus. Dalam penelitian ini yang menjadi objek
penelitian adalah variabel-variabel yang meliputi suku bunga deposit© SBl, inflasi IHK dan harga
saham. Perusahaan telekomunikasi yang diteliti adalah Bakrie Telecom Tbk, XL Axiata Tbk,
Smartfren Telecom Tbk, Indosat Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20, pengaruh suku
bunga dan inflasi terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012.
Berdasarkan uji Ketepatan Perkiraan Model-//arga Saham diperoleh angka Square) sebesar
0.790 atau (79%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen
(suku bunga dan inflasi) terhadap variabel dependen (harga saham) sebesar 79%. Atau variasi variabel
independen yang digunakan dalam model (suku bunga dan inflasi) mampu menjelaskan sebesar 79%
variasi variabel dependen (harga saham). Sedangkan sisanya sebesar 21% dipengaruhi atau dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Analisis uji t berdasarkan Tabel
Uji t harga saham yaitu berdasarkan Tabel uji t terlihat bahwa suku bunga memiliki nilai Sig 0.786 >
taraf nyata 0,05 dan -t|,inn,g (-0.274) > -tmbei (-2.07387) yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian,
variabel independen suku bunga secara parsial memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap
variabel dependen harga saham. Berdasarkan Tabel uji t terlihat bahwa variabel inflasi memiliki nilai
Sig 0.005 < taraf nyata 0,05 dan -thin„,g (-3.104) < -tabei (-2.07387) yang berarti Ho ditolak. Dengan
demikian, variabel independen inflasi secara parsial memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap variabel dependen harga saham.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan: (1) Suku bunga yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan
telekomunikasi yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012 (2) Inflasi IHK yang di hitung dan di
keluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham
perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012. Saran yang dapat penulis
berikan adalah (1) Perusahaan sebaiknya memperhatikan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
kinerja usahanya, (2) Bagi investor sebaiknya memperhatikan faktor internal maupun eksternal yang
dapat mempengaruhi harga saham, (3) Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih lanjut
serta lebih spesifik dalam menentukan indikator yang akan digunakan dalam penelitian.