Abstract:
FARISA ASMAHANI KHOLILLAH. 021119369. Implementasi Sistem Pembayaran
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) (Studi Kasus UMKM Kecamatan
Cinere Pada Program WUB 2023). SRI HARTINI dan FREDI ANDRIA. 2024.
Era globalisasi teknologi semakin canggih, salah satunya adalah sistem pembayaran.
Sistem pembayaran ada secara tunai dan nontunai, sistem pembayaran secara nontunai salah
satunya adalah QRIS, QRIS merupakan standarisasi pembayaran berbasis barcode, dengan
menyediakan QRIS sudah bisa digunakan menggunakan semua alat pembayaran, maka dari
itu secara fungsi QRIS sangat berguna bagi penjual yang ingin menyediakan berbagai
metode pembayaran salah satunya UMKM, peneliti menggunakan teori Perceived Ease Of
Use dan Perceived Usefulness sebagai acuan karena kemudahan penggunaan dan manfaat
yang bisa diberikan oleh suatu sistem teknologi adalah awal untuk memulai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi UMKM tentang
Implementasi Sistem Pembayaran NonTunai QRIS. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif
Eksploratif dengan pendekatan Studi Kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, kuesioner, studi pustaka, dan juga dokumentasi. Metode yang digunakan adalah
Multidimensional Scaling (MDS) dan NVivo.
Hasil penelitian dari persepsi UMKM yang telah menerapkan QRIS di tokonya
dengan menggunakan MDS dengan nilai Stress 0,01071 menunjukan kecocokan yang
sangat baik antara konfigurasi MDS dan data aslinya. Skala interpretasi nilai Stress yang
digunakan dalam MDS, nilai ini berada dalam kisaran yang sangat rendah yang berarti
konfigurasi MDS hampir sempurna dalam merepresentasikan jarak asli dalam data. Hasil
analisis yang diolah menggunakan Nvivo terdapat dua variabel yaitu Perceived Ease Of Use
dengan 3 indikator Easy To Learn, Controllable, Clear and Understandable. Masing masing
indikator memiliki faktor yang mempengaruhi UMKM dalam menerapkan sistem
pembayaran nontunai QRIS. Indikator Easy To Learn terdapat faktor waktu pembelajaran,
kecepatan adaptasi, dukungan dan bantuan, dan kemampuan untuk belajar. Indikator
Controllable terdapat faktor akurasi kontrol, kesederhanaan proses, dan responsivitas sistem.
Indikator Clear and Understandable terdapat faktor struktur dan tata letak, readability,
kejelasan instruksi, dan kejelasan bahasa. Variabel Perceived Usefulness memiliki 6
indikator yaitu Work More Quickly, Job Performance, Increase Productivity, Effectiveness,
Makes Job Easier, dan Useful.
Kata Kunci : QRIS, Perceived Ease Of Use, Perceived Usefulness, Multidimensional
Scaling, NVivo