Abstract:
NOVA CHAIRUNNISA. 022120091. Analisis Break Even Point (BEP) Dalam Perencanaan
Laba Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Sate Varia 2022. Dibawah
bimbingan ASEP ALIPUDIN dan ABDUL KOHAR. 2024.
Naiknya kasus covid-19, membuat pemerintah Indonesia memberikan himbauan
kepada masyarakat untuk beraktivitas di rumah saja dan menerapkan social distancing.
Dampak dari social distancing sangat dirasakan seluruh masyarakat tak terkecuali para pelaku
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini karena peran UMKM di Indonesia yaitu
sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berperan penting dalam
pemulihan ekonomi Indonesia. UMKM Sate Varia mengalami penurunan penjualan pada saat
pandemi covid-19. Hal ini karena dampak dari himbauan pemerintah yang mengharuskan
segala aktivitas di rumah saja. Selain itu, meningkatnya UMKM karena PHK masal juga
menjadi penyebab turunnya laba UMKM Sate Varia. Hingga saat ini, penjualan UMKM Sate
Varia tidak sebanyak sebelum pandemi. Penjualan menurun, laba pun menurun, akan tetapi
biaya-biaya makin meningkat dan harga jual masih sama. Terlebih, UMKM Sate Varia belum
mengklasifikasi biaya tetap dan variabel sehingga belum mengetahui penjualan secara jelas.
Ini akan menjadi perhatian khusus untuk manajemen UMKM Sate Varia. Dengan kondisi
tersebut, UMKM Sate Varia harus melakukan evaluasi guna meningkatkan laba yang
diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan manfaat dari
penerapan titik impas atau Break Even Point (BEP) untuk perencanaan laba pada UMKM Sate
Varia.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan
studi kasus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data primer adalah sumber data yang digunakan pada penelitian ini, dengan
metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Serta analisis data yang
digunakan di penelitian ini adalah penelitian descriptive non statistics.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pencapaian titik impas dalam
rupiah maupun dalam unit di setiap triwulannya. Hal ini karena adanya perbedaan besarnya
biaya yang dikeluarkan UMKM Sate Varia setiap bulan. Akan tetapi, penjualan yang
dilakukan oleh UMKM Sate Varia sudah baik dan selalu berada di atas titik impas. Artinya,
UMKM Sate Varia mampu untuk mencapai keuntungan setiap bulannya. Dengan adanya
perhitungan titik impas ini, UMKM Sate Varia dapat merencanakan laba yang diinginkan
dengan persiapan yang lebih matang.
Kata Kunci : Break Even Point, Perencanaan Laba, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM)