Abstract:
INA NURNAWATI. NPM 021106181. Peranan Anggaran Biaya Aparatur
Kantor Sebagai Alat Bantu Manajemen Terhadap Efisiensi Biaya Belanja Pada Balai
T.ntihan Kcija Daerah Jakarta Utara. Dibawah bimbingan: EDHI ASMIRANTHO dan
YUDHIA MULYA.
Sebagai badan pemerintah yang raemberikan pelayanan bagi masyarakat, Balai
Latihan Kerja Daerah Jakarta Utara membutuhkan suatu strategi dalam mengelola aspek
keuangan. Salah satu strategi keuangan yang dapat digunakan melalui anggaran belanja.
Dengan anggaran belanja Balai Latihan Keija Daerah Jakarta Utara dapat merencanakan
pengalokasian Hana yang dibutuhkan dan dapat melakukan pengendalian keuangan. Balai
Latihan Keija Daerah Jakarta Utara memerlukan suatu anggaran biaya aparatur kantor
yang menipakan komitmen manajemen dalam usaha efisiensi biaya belanja khususnya
yang berhubungan dengan transaksi-transaksi selama kegiatan aparatur. Untuk dapat
mengendalikan biaya aparatur kantor secara efisien, hams didahului oleh penyusunan
anggaran biaya aparatur kantor kemudian membandingkan dengan hasil yang sebenamya
untuk mengetahui adanya penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan sebagai
usaha tindakan perbaikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyusunan anggaran biaya
aparatur kantor pada Balai Latihan Keqa Daerah Jakarta Utara, untuk mengetahui upaya
yang dilakukan dalam efisiensi biaya belanja pada Balai Latihan Keija Daerah Jakarta
Utara serta untuk mengetahui peranan anggaran biaya aparatur kantor terhadap efisiensi
biaya belanja pada Balai Latihan Kerja Daerah Jakarta Utara. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif eksploratif, metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode studi kasus, dan teknik penelitian yang digunakan adalah
statistik kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis vaiians.
Dalam penyusunan anggaran biaya aparatur kantor pada Balai Latihan Kerja
Daerah Jakarta Utara belum dilakukan secara matang, karena masih terdapat biaya yang
disusun terlalu besar apabila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Namun
hasil varians dari organisasi secara keseluruhan, teijadi selisih yang favorable dengan
selisih anggaran pada tahun 2006 sebesar BIP. 44.291.583 dengan persentase varians
sebesar 4,65 %. Varians anggaran biaya aparatur pada tahun 2007 sebesar Rp.
92.359.029, dengan persentase varians sebesar 6,45 %. Serta varians yang teijadi pada
tahun 2008 sebesar Rp. 89.403.998 dengan persentase varians sebesar 7,09 %. Hasil dari
analisis varians yang menggunakan metode dua arah dilakukan pada anggaran biaya
aparatur kantor Balai Latihan Keija Daerah Jakarta Utara bahwa secara keseluruhan^
selisih yang teijadi adalah favorable dengan varians anggaran biaya aparatur kantor pada
tahun 2006 sebesar Rp. 12.729.591 dengan persentase sebesar 1,34%. Pada tahun 2007
selisih anggaran biaya aparatur kantor sebesar Rp. 42.107.949 atau sebesar 2,94%. Serta
varians anggaran biaya aparatur kantor pada tahun 2008 sebesar Rp. 21.439.998 atau
sebesar 1,70%.
Secara keseluruhan organisasi ini telah melaksanakan efisiensi biaya belanja
yang diharapkan, hal ini terlihat dari adanya biaya aparatur kantor yang sesungguhnya
teijadi lebih kecil dibandingkan dengan biaya aparatur kantor yang dianggarkan, akan
tetapi anggaran yang disusun belum direncanakan secara matang.
Dalam penyusunan anggaran biaya aparatur kantor, Balai Latihan Kerja Daerah
Jakarta Utara sebaiknya berhati-hati dalam penetapan anggaran biaya aparatur kantor
walaupun terlihat selisih yang menguntungl^. karena pada anggaran biaya aparatur
masih terdapat biaya yang disusun terlalu longgar, sehingga efisiensi yang diharapkan
pun sulit tercapai. Maka anggaran biaya aparatur sedapat mungkin ditetapkan secara
wajar yaitu tidak terlalu longgar dan juga tid^ terlalu ketat.