Abstract:
ARIA HANDRO FIKAR. NPM 021106069. Penganih Financial Leverage Terhadap
Earning Per Share (EPS) Pada PT. Argha Kaiya Prima Industiy.Tbk. Dibawah
bimbingan bapak Chaeruddin Manaf, MM., SE. dan ibu Yudhia mulya, MM.,SE.
Financial Leverage dapat diartikan sebagai besamya beban tetap keuangan yang
digunakan oleh perusahaan yang memperbesar efek perubahan pada EBIT terhadap EPS
{Earning Per Share) perusahaan. Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya
dipenuhi oleh saham biasa atau sebagian dengan saham preferen atau obligasi.
Perusahaan yang menggunakan dana bagi pemegang saham dikatakan menghasilkan
Leverage yang menguntungkan {Favorabel Financial Leverage). Apabila perusahaan
tidak dapat memperoleh pendapatan dari pengguna dana tersebut sebanyak beban tetap
yang harus dibayar dikatakan menghasilkan Leverage yang merugikan (Unfavorabel
Financial Leverage).
PT. Argha Karya Prima Industiy.Tbk yang beriokasi di jln. Pahlawan Karang
Asem Barat. Citeureup Bogor. PT. Argha Kaiya Prima Industry, Tbk di dirikan dalam
rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968 dan No. 12 tahun 1970 tentang Penanaman
Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris No. 108 tanggal 7 Maret 1980 dari Ridwan
Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
atas pendirian Perusahaan tersebut telah di peroleh pada tanggal 25 September 1981
dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/406/9 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 27 dan Tambahan No. 391 tanggal 2 April 1982. Perusahaan
bergerak dalam bidang produksi dan distribusi kemasan fleksibel berupa Biaxially
Oriented Poly Propylene ("BOPP") film. Polyester ("PEP') film. Cast Poly Propylene
("CPP") film dan Poly Acrylonitrile film dengan lokasi pabrik di Citeureup, Bogor.
Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1982. Pada tahun 2005 dan tahun
2008 PT. Argha Karya Prima Industry, Tbk menjual saham biasa dengan modal dasar
2.000.000.000 lembar dan disetor penuh sebanyak 680.000.000 lembar dengan nilai
nominal saham Rp. 500 per lembar saham.
Metode analisis yang digunakan yaitu analisis Indifference point dan Degree Of
Financial Leverage (DFL), pada kesempatan ini penulis mencoba menjabarkan altematif
pembiayaan yang mungkin dapat membantu perusahaan untuk mengatasi masalah
keuangan perusahaan, altematifnya iaiah penggunaan saham biasa dan hutang bank
(dengan asumsi tingkat suku bunganya 16% dengan altematif pembiayaan di tahun
2008),berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada tahun 2008 ketika EBIT Rp
91.963.962 atau berada pada titik Indifference Point maka tingkat EPS yang dihasilkan
oleh saham biasa atau hutang bank adalah sama Rp 56
Dengan perhitungan di tahun 2008 oleh PT.Argha Karya Prima Industiy,Tbk.
Dapat diketahui bahwa jumlah EBIT yang lebih besar dihasilkan pada saat EBIT tahun
2008 Rp. 91.963.962 dengan menggunakan altematif pembiayaan C yaitu pada tingkat
saham biasa 50% dan hutang bank 50% yang menghasilkan earning per share (EPS)
sebesar 135.72