Abstract:
FERRY ADRIAN. NPM 021106164. Penentuan Kapasitas Produksi dengan Meaerq)kaii
Metode Program Linier untuk Meningkatkan Keuntimgan (Studl Kasus pada PT
Chubatsu Indonesia). Dibawah bimbingan INNA SRI SUPINA ADI dan DEWI
TAURUSYANTl.
Penisahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Untuk mengadakan kegiatan produksi hanis ada fesilitas-fesilitas produksi, antara lain
bahan baku, tenaga keija, mesin, dan Iain-lain. Semua fasilhas produksi hu mempunyal
kapasitas yang terbatas dan membutuhkan biaya. Penetapan besaran kapwgitag menjadi
krusial saat penisahaan mengbadapi kendala sumber daya. Diantaranya penisahaan perlu
mengetahui pola produksi yang dijalaninya.
Peiusahaan yang memproduksi termacam-macam produk dengan menggunakan
sumber daya yang sama hanis mengelola fasilhas-fasilHas produksinya dengan baik.
Dalam hal ini teijadi suatu masalah pengalokasian sumber yang terbatas di antara
k^nshas yang bersaing. Pemrograman linier (linear proff'ammmg) aHalah teknik
pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasOcan sumber daya yang
terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mimgkin.
PT Chubatsu Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak Halam bidang
manufaktur. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam pegas (spring) untuk
industri otomotif. Dalam menentukan jumlah produksi, rfilalnilfan penisahaan
beidasarkan peramalan dari pomintaan terdahulu. Namun demikian ada keterbatasan
dalam perusahaan mengaplil^ikan semua basil peramalan, yaitu bahan baku, tenaga
keija, dan jam mesin yang terbatas. Oleh karena itulah perusahaan menginginkan untuk
mendapadmn formulasi produk yang dapat memberikan keuntungan yang paling besar di
tengah semua keterbatasan yang ada.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan Jenis penelitian deskriptif
eksploratif dengan metode penelitian studi kasus dan statistik kuantitatif sebagai telmik
penelitiannya.
Permasalahan penentuan kapasitas produksi yang dihadapi oleh PT Chubatsu
Indonesia yaitu adanya permasalahan permintaan yang berfluktuasi. Perusahaan akan
kesulitan menentukan jumlah kapasitas produksi yang mencapai lebih dari kapasitas
maksimal perusahaan.
Untuk mengetahui peranan penentuan kapasitas produksi dengan menerapkan
metode program linier untuk meningkatkan keuntungan pada PT Chubatsu Indonesia
dapat dilihat dari dua altematif keputusan yang diperoleh penulis. Alternatif pertama
dengan hanya memproduksi coil HC-21 sebanyak 14.025 tmit dan diperoleh keuntungan
penjualan setiap bulannya sebesar Rp 469.S37.S00. Kemudian basil tersebut
dibandingkan dengan selisih keuntungan pada peramalan penjualan yang paling tinggi,
dan meningkatkan keuntungan perusahaan sebesar Rp 39.292.500. Sedangkan untuk
altematif kedua, perusahaan memproduksi coil HC-13 sebanyak 6.225 unit dan coil HC 21 sebanyak 8.300 unU, maka diperoleh keuntungan penjualan setiap bulannya sebesar
Rp 449.237.500. Kemudian basil tersebut juga dibandingkan dengan selisih keuntungan
pada peramalan penjualan yang paling tinggi, dan meningkatkan keuntungan perusahaan
sebesar^ 18.6S^.500