Abstract:
NILA ASRIYANTI. NPM 021105224. Analisis Faktor Internal Dan Faktor Eksternal'
Dalam Menentukan Posisi Toko Mainan "Kidz Slalion" (Bisnis Unit PT. Mitra
Adiperkasa). Dibawah Bimbingan: H. POERNOMO dan SRI HlDAJATl RAMDHANl.
Dalam kondisi persaingan, sangat berbahaya bag! suatu perusahaan bila hanya
mengandalkan produk yang ada tanpa usaha tertentu untuk pengembangannya.
Keberhasilan usaha pemasaran suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan
manajer dalam menerapkan strategi yang tepat pada situasi dan kondisi tertentu. Melihat
semakin banyak dan pentingnya industri mainan yang menjadi sarana bermain dan
belajar, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam bagaimana jalannya sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Maka dari itu penulis tertarik untuk
menggunakan analisis Strength, Weakness, Opportunities dan Treaths (SWOT) dalam
meneliti kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari kedua perusahaan tersebut serta
perbandingan posisi perusahaan tersebut dalam menjalankan usahanya dan dapat
menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan juga untuk
membandingkan posisi perusahaan tersebut dengan pesaingnya. Selain SWOT, penulis
akan menggunakan matrik Boston Consulting Group (BCG) untuk mencari posisi Kidz
Station (Bisnis Unit PT. Mitra Adiperkasa).
Lingkungan perusahaan mencakup semua faktor, baik faktor internal maupun
faktor eksternal. Faktor internal perusahaan adalah faktor-faktor yang dapat dikendalikan
oleh perusahaan, sehingga dapat menjadi kekuatan atau kelemahan.
Untuk dapat menciptakan kondisi yang dinamis antara faktor internal dan eksternal
maka diperlukan suatu analisis yang dapat mengidentifikasi kedua faktor tersebut, yaitu
melalui analisis faktor internal dan eksternal.
Analisis internal diperlukan untuk mengetahui keunggulan bersaing dan
memperkecil kelemahan perusahaan pada waktu sekarang atau inungkin pada niasa yang
akan datiing yang biasanya selalu bcrkembang.
Untuk menentukan posisi perusahaan itu kuat atau tidaknya dapat dengan cara
membandingkan dengan pesaing terdekat perusahaan (posisi persaingan) yaitu
perusahaan yang menjual produk yang sama dengan pasar sasaran yang sama
(pertumbuhan pasar).
IE Matriks terdiri atas dua dimensi, yaitu : total skor dari IFE Matriks pada sumbu
X dan sotal skor dari EFE Matriks pada sumbu Y. Perlu diingatkan kembali bahwa
masing-masing SBU perusahaan harus membentuk IFE Matriks dan EFE Matriksnya.
Dengan menggunakan hasil evaluasi dari matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)
dan EFI (Evaluasi Faktor Internal) maka matriks IE (Internal-Eksternal) Toko Mainan
Kidz Station^ (Bisnis Unit PT. Mitra Adiperkasa) didapatkan. Sumbu horizontal matriks
IE ini adalah EFI dengan nilai total Weight Score sebesar 2,95 sedangkan sumbu
vertikalnya adalah EFE dengan nilai total Weight Score sebesar 2,75 yang menunjukkan
bahwa posisi persaingannya diatas rata-rata.
Dari hasil analisis menggunakan Matrik pertumbuhan pasar pada Toko Mainan
"Kidz Station" (Bisnis Unit PT. Mitra Adiperkasa) maka didapatkan sumbu horizontal
21,46 dan pada sumbu vertikalnya sebesar 7,83 yang menunjukan bahwa posisi
persaingannya diatas rata-rata, sehingga menghasilkan Sapi Perah pada Matriks BCG,
yaitu produk atau divisi dengan pertumbuhan yang rendah, namun pangsa pasar tinggi.
Karena pangsa pasar mereka rendah dan menghasilkan uang kas, mereka merupakan
fondasi perusahaan dan stahilitas merupakan ciri dari Sapi Perah.