Abstract:
AWAL PRANOWO. NPM 021103211. Peranan Operating dan Financial Leverage
Terhadap Earning Per Share (EPS) pada PT Kimia Farma, Tbk. Dibawah bimbingan:
HARIGURSIDA dan LESTIHARTATI.
PT Kimia Parma, Tbk yang berlokasi di Jl. Veteran No. 9 Jakarta, Jawa Barat.
Perusahaan bergerak di bidang farmasi. Temyata dalam menjalanl^ kegiatan
cperasionalnya perusahaan lebih mengandalkan dari modal sendiri dibandingkan dengan
hutang bank. Hal ini terlihat dari laporan keuangan PT Kimia Parma, Tbk dari tahun 2001
hingga tahun 2005, dimana didalam neraca terlihat modal saham dengan nilai nominal
Rp 100 per saham dengan modal dasar sebanyak 20.000.000.000 lembar saham. Dan
modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 5.554.000.000 saham dan laba ditahan
sebesarRp 53.043.075.631.
Metode yang digunakan yaitu degree operating leverage (DDL), degree financial
leverage (DEL) dan degree combine leverage (DCL) serta indifference point. Pada
kesempatan ini penulis mencoba untuk menjabarkan beberapa latematif pembiayaan yang
mungkin dapat digunakan oleh perusahaan. Altematifhya adalah dengan penggunaan
saham biasa dan hutang bank (dengan asumsi bahwa bunga bank berkisar antaia 12%
sampai dengan 16%) namun bunga bank yang digunakan sebesar 14% (rata-rata dari
kisaran asumsi bunga bank). Untuk mengetahui pengaruh penjualan terhadap earning
before interest and tax (EBIT) digunakan rfegree operting leverage (DDL), untuk
mengetahui pengaruh earning before interest and tax (EBIT) terhadap earning per share
(EPS) digunakan degree financial leverage (DEL) dan untuk mengetahui pengaruh
penjualan terhadap earning per share (EPS) digunakan degree combine leverage (DCL),
serta indifference point digunakan untuk mengetahui pengaruh altematif-altematif
pembiayaan terhadap earning per share (EPS).
Berdasarkan perhitungan yang teiah dilakukan dari tahun 2001-2002
PT Kimia Parma, Tbk mengalami -52,20% pada persentase perubahan earning
before interest and tax (EBIT) dan -66,22% pada persentase perubahan earning
per share (EPS), hal ini menandakan bahwa teijadi penurunan pada earning
before interest and tax (EBIT) dan penurunan pada earning per share (EPS). Dan
dari tahun 2004-2005 PT Kimia Farma, Tbk mengalami -32,07% pada persentase
perubahan earning before interest and tax (EBIT), -5,69% pada persentase
perubahan penjualan dan -32,06% pada persentase perubahan earning per share
(EPS). Hal ini menandakan bahwa tegadi penunman pada penjualan, earning
before interest and tax (EBIT) dan earning per share (EPS).
Pada tahun 2001-2002 PT Kimia Farma, Tbk mengalami penunman
earning per share (EPS) yang disebabkan oleh adanya peningkatan beban
penjualan dan beban usaha sehingga menyebabkan penunman pada earning after
tax (EAT). Sedangkan pada tahun 2004-2005 PT I^^ia Farma, Tbk mengalami
penurunan earning per share (EPS) yang disebabkan oleh penunman penjualan
yang menyebabkan earning after tax (EAT) yang diperoleh perusahaan lebih kecil
dari tahun sebelumnya.
PT Kimia Farma, Tbk mengalami indifference point ketika earning before
interest and tax (EBIT) sebesar Rp 85.182.030.588 dengan earning per share
(EPS) yang diperoleh sebesar Rp 8,97. Sedangkan untuk earning before interest
and tax (EBIT) sebesar Rp 60.000.000.000 perusahaan akan lebih menguntungkan
jika menggunakan perbandingan 100% saham biasa dan 0% hutang bank dengan
earning per share (EPS) yang diperoleh sebesar Rp 6,32. Namun ketika earning
IV
before interest and tax (EBIT) sebesar Rp 100.000.000.000 perusahaan akan iebih
menguntungkan jlka menggimakan perbandingan 60% saham biasa dan 40%
hutang bank dengan earning per share (EPS) yang diperoleh sebesar Rp 12,87.
Peranan operating dan financial leverage pada PT Kimia Farma, Tbk
terlihat pada degjree combine leverage (DCL) yaitu pada tahun 2001-2002
mengalami -7,23 kali. Dimana perubahan pada penjualan 9,16% telah
menurunkan earning per share (EPS) sebesar -66,22% (Rp 12,50) sehingga laba
per lembar saham tahun 2001 menurun sebesar (Rp 12,50) menjadi Rp 6.38 pada
tahun 2002. Dan pada tahun 2004-2005 degree combine leverage (DCL) sebesar
5,64. Perubahan penjualan -5,69% telah menurunkan earning per share (EPS)
sebesar 32,06% (Rp 4,49) sehingga laba per lembar saham tahun 2004 turun
sebesar (Rp 4,49) menjadi Rp 9,51 pada tahun 2005.