Analisis Kombinasi Bisnis Berdasarkan Struktur Kelompok Usaha Terhadap Harga Saham Di Perdagangan (Sebelum dan Sesudah Akuisisi) Pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Tahun 2019-2022.

Abstract

Risma Aulia Sunardi, 022119028 Analisis Kombinasi Bisnis Berdasarkan Struktur Kelompok Usaha Terhadap Harga Saham Di Perdagangan (Sebelum dan Sesudah Akuisisi) Pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Tahun 2019-2022. Di bawah bimbingan: CHANDRA PRIBADI dan AMELIA RAHMI. 2023. Penggabungan usaha (business combination) adalah proses menggabungkan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi, karena suatu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aset dan operasi perusahaan lain. Akuisisi adalah pengambilalihan (takeover) saham atau seluruh saham perusahaan lain sehingga perusahaan mengambil alih memiliki kendali penuh atas perusahaan target. Tindakan akuisisi memiliki nilai informatif bagi para investor yang dapat mempengaruhi keputusan investasi berupa perubahan dalam harga saham yang naik atau turun. Oleh karena itu, keputusan untuk melakukan akuisisi menarik perhatian para pelaku pasar. Penelitian ini dilakukan pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Tahun 2019-2022. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan menggunakan data kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan informasi dan data disusun menjadi uraian yang lengkap dan menyeluruh. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan, data time series dan harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dan Sahamok. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif Non Statistik dengan menggunakan software Excel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk sebelum dilakukan akuisisi nilai rata-rata rasio profitabilitas mengalami penurunan dibandingkan setelah akuisisi. Selain itu, entitas anak pada tahun 2020 tercatat 34 entitas anak kemudian setelah akuisisi bertambah menjadi 36 entitas anak tahun 2021 dan 34 entitas anak tahun 2022. Lalu pada rasio nilai pasar yang diproksikan dengan PER sebelum akuisisi menunjukkan kinerja yang lebih positif dibandingkan setelah akuisisi. Di sisi lain, nilai PBV setelah akuisisi menunjukkan peningkatan yang lebih baik dibandingkan sebelum akuisisi. Kemudian, rasio profitabilitas terhadap harga saham menunjukkan bahwa ROA,ROE,NPM, dan OPM setelah akuisisi mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan GPM yang mengalami kondisi menurun sebelum dan setelah akuisisi. Sementara hasil analisis harga saham, PER sebelum akuisisi menghasilkan saham yang berada dalam kondisi overvalued, sementara setelah akuisisi PER dalam kondisi undervalued, kemudian dengan pendekatan PBV menghasilkan saham yang berada dalam kondisi overvalued pada tahun 2019 sampai tahun 2022. Kata Kunci: Kombinasi Bisnis, Struktur Kelompok Usaha, dan Harga Saham