Abstract:
Farhan Putranto, 022118073, Penerapan Sistem Activity Based Costing dalam
Penepatan Harga Pokok dan pengaruhnya terhadap harga jual pada UMKM (Studi
Kasus UMKM ITC Laundry), Dibawah bimbinngan : BUNTORO HARI PRASETYA
DAN AMELIA RAHMI.
Metode Activity Based Costing adalah salah satu metode perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas- aktivitas operasional utama sehingga dapat menetapkan biaya
untuk sebuahproduk secara akurat dan mengurangi adanya kesalahan dalam
menentukan harga pokok.
Penelitian ini dilakukan di UMKM ITC Laundry Kabupaten Bogor, jenis
penelitiannya yaitu deskriptif eksploratif. Data yang digunakan yaiu data kualitatif dan
kuantitatif dan sumber datannya adalah data primer. Analisis data yang digunakan
yaitu dengan membandingkan perhitungan harga pokok tradisional dan activity based
coasting dan apa pengaruhnya terhadap harga jual.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan harga pokok dengan metode tradisional
per unit untuk Bed Cover Super adalah Rp.8.010, untuk bed cover long adalah Rp.8.073,
untuk Bed Cover Short adalah Rp.7.490, untuk selimut tebal super adalah Rp.7.619,
untuk selimut tebal adalah Rp.7.207, untuk selimut tipis adalah Rp.7.867 dan untuk
boneka super adalah Rp.7.313.
Perhitungan harga pokok dengan metode activity based coasting per unit adalah
Bed cover super Rp.20.907, untuk Bed cover long Rp.19.564 untuk Bed cover short
Rp.19.175,untuk Selimut tebal super Rp20.607, untuk selimut tebal Rp.19.665,untuk
selimut tipis Rp.20.404, untuk boneka super Rp.19.427.
Perbandingan harga pokok dengan menggunkan metode tradisional dan activity
based coasting yaitu jasa bed cover super Rp.12.862, bed cover long Rp.11.439, bed
cover short Rp.11.624, selimut tebal super Rp.12.934,selimut tebal Rp.12.393,
sekimut tipis Rp.12.519, boneka super Rp.12.003.
Pengaruh perhitungan harga pokok dengan metode tradisional dan acivity based
coasting adalah untuk perhitungan harga pokok dengan metode tradisional jika dilihat
pengaruhnya terhadap harga jual yang telah ditetapkan oleh ITC Laundry memiliki
keuntungan lebih tinggi. Namun hasil perhitungan metode tradisional biaya overhead
nya hanya dibebankan kepada satu cost driver saja yang akibatnya adanya distorsi pada
pembebanan biaya overhead yang menyebabkan penentuan harga jual seolah-olah
sudah benar karna dari perhitungannya sudah mendapatkan keuntungan yang besar.
Perhitungan harga pokok dengan metode activity based coasting memiliki
margin yang berbeda-beda. Seperti pada jenis jasa bed cover super selimut tebal super
dan bonek super yang masih mempunyai keuntungan, sedangkan untuk bed cover long,
bed cover short, selimut tebal super dan selimut tipis memiliki harga pokok yang lebih
besar dengan penentapan harga jual yang telah di tetapkan oleh ITC Laundry. Hal
ini disebabkan karna perhitungan harga pokok jasa dengan metode activity based
vi
coasting biaya overhead pada masing-masing jenis jasa dibebankan pada beberapa cost
sehingga perhitungan harga pokok dengan metode activty based coasting mampu
mengalokasikan biaya yang dipicu oleh aktivitas pengerjaan jasa ke setiap produk
secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas untuk tiap jasa yang ada
di ITC Laundry