Abstract:
TRI WIDIARTI. NPM ; 021 100169. Pciierapan Anjilisis Rasio Dalam Mcngukiir Kinerja
Keuangan Untuk I'ujuan Pengambilan Keputiisan Pada FT Kereta Api Indonesia
Dibawah bimbingan : SOEMARNO, dan Lesti Hartati
Kondisi pcrekonomian suatu ncgara dipengaruhi oleh para pelaku ekonomi yang
dalam kegialan ekonomi saling berhubungan satu sama iain, setiap perusahaan selalu
membutuhkan laporan keuangan guna mengevaluasi kinerja keuangan dan memprediksi
keadaan ekonomi perusahaan. Karena pada setiap perusahaan tentu memliki tujuan yang
sama yailu untiik dapat memaksimalkan dana atau sumber-sumber dana yang ada agar
dapat memperolch laba yang maksima! dcmi kclangsungan hidup perusahaan di masa
yang akan datang.
Setiap perusahaan baik perusahaan manufaktur ataupun perusahaan jasa
memerlukan laporan keuangan untuk menilai hasil usaha yang diperolehnya selama
periode tertentu. Dari hasil tersebut, perusahaan akan mengetahui bagaimana kondisi
perusahaan di masa tersebut, sehingga perusahaan dapat meneritukan stratcgi dan
kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk masa yang akan datang.
Untuk mengetahui Laporan Keuangan pentsahaan, di mana dengan menganalisis
rasio keuangannya maka dapat diketahui kineija atau tingkat kesehafannya melalut Jukla';
BUMN dan metode X-Score. Berdasarkan utai^ di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan pwelitian yang diaplikasikan dalam bentuk skripsi dengan judul judul
Penerapan Amlisis Rasio Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Untuk Tujuan
PengambUan Keputusan Pada PT. Kereta Apl Indonesia (Persero)". Dengan
permasalahan I) bagaimana laporan keuangan PT. Kereta Api Indonesia bisa dalam
kondisi bagu^ 2) bagaimana kondisi yang bagus dari usaha PT. Kereta Api Indonesia,
tetapi infrastruktumya banyak yang sudah tua belum diganti, 3) bagaimana dengan
pembangunan kios-kios tetapi kurang melihal adanya penambah kinerja keuangan.
1990 looA PERJANKA 'anggal 30 Oktober 1990 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.57 tahun diubah menjadi Perusaliaan UMUM (PERUM) Kereta Api disingkat
I liKUMKA. (Lcmbaga Nogiuu Indunesin luliuii 1990 No. 82). Hcidnsnrkan Foruturan
Pemerintah No. 19 / 1998 Perumka berubah menjadi Persero Terbatas Kereta Api
Indonesia (Persero) atau PT. KAI (Persero) yang efektif kerjanya baru direalisasikan
terhitung mulai tanggal I Juni 1999.
Rasio Likuiditas PT Kereta Api Indonesia mampu memenuhi kewajiban jangka
pendeknya Rasio Solvabilitas PT Kereta Api Indonesia mampu memenuhi kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio aktivitas PT Kereta Api Indonesia tidak kesulitan
dalam masalah persediaan. Sedangkan pada Rasio profitabilitas perusahaan terlihat
menmgkatnya bi^a operasi sehingga laba bersih yang diperoleh kecil. Jika dilihat kineija
keuangan, secara umum PT Kereta Api Indonesia mengalami penurunan dalam
pendapato bersih setiap tahunnya, hal tersebut disebabkan karena meningkatnya ti^
t^un bt^a operasional. Sedangkan jika dilihat dari eflsiensi operasional, perputaran
aktiva mengalami peningkatan setiap tahunnya Hal ini kemungkinan disebabkan
menurunnya jumlah aktiva yang lebih besar dibandingkan dengan turunnya penjualan.
Jika dilihat dari hasil analisis Z score, FT Kereta Api Indonesia k^iatan
operasionalnya beijalan dengan baik a^ dapat dikatakan perusahaan menuju ke arah
kebangkrutan. Berdasarkan hasil analisis terhadap indikator-indikator aspek kineija PT
Kereta Api Indonesia selama 3 tahun dapat dikatakan sehat dengan predikat A. Jadi
selama 3 tahun PT Kereta Api Indonesia di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya
jika dilihat d^ aspek keuangan tidak mengalami masalah.