Abstract:
Perkembangan sektor industri yang makin pesat mengakibatkan banyak berdiri perusahaan yang berskala besar, menengah, maupun kecil. Bahkan banyak perusahaan yang memproduksi barang dan jasa sejenis, sehingga persaingannya semakin ketat. Untuk mencapai tujuan perusahaan, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan setiap output yang dihasilkan. Sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.
Operasi perusahaan dituntut untuk menjadi unggulan dalam daya saing maupun unggulan dalam kualitas produk dengan harga yang relative murah. Dan untuk memenuhi keinginan konsumen dari PT. Komatsu Indonesia adalah membuatkan produk bracket yang merupakan salah satu komponen mesin traktor yang dituntut untuk menghasilkan produk bracket dengan kualitas baik.
CV. Kharisma Tekhnik Mandiri adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur khususnya pada pembuatan komponen alat-alat berat dengan jenis produk yang berbeda-beda. Dalam kegiatan produksinya CV. Kharisma Tekhnik Mandiri sedang berusaha untuk dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas.
Jenis penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah deskriftif eksploratif yaitu menggambarkan bahwa salah satu cara agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas adalah dengan melakukan pengawasan dan pengendalian produksi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Sedangkan tekhnik penelitian yang penulis gunakan adalah statistik kuantitatif.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis mencoba melakukan penelitian pada CV. Kharisma Tekhnik Mandiri. Penulis mencoba menganalisis pengawasan dan pengendalian produksi dalam kaitannya dengan kualitas produk dengan menggunakan metode SQC (Statistik Quality Control). Mengumpulkan data atau sample produk yang tidak sesuai, kemudian menghitungnya dalam persen dan membuatnya kedalam bagan kendali p dan np. Dari bagan kendali itulah dapat terlihat penyimpangan-penyimpangan produksi. Jika penyimpangan yang terjadi terdapat dalam garis UCL (Upper Control Limit) maka hal tersebut harus diperhatikan. Teliti apa yang menjadi penyebab, yang kemudian digambarkan dalam diagram sebab akibat.
Berdasarkan data sample yang telah diolah bahwa ketidaksesuaian produk bracket tahun 2006 telah terjadi ketidaksesuaian produk yang melebihi standar, dengan rata-rata kerusakan sebanyak 0.04%, padahal perusahaan menetapkan standar ketidaksesuaian produk sebesar 0.02%. Namun setelah penulis melakukan analisis pengawasan dan pengendalian produksi dalam kaitannya dengan kualitas produk dengan metode SQC {Statistik Quality Control) dan bagan kendali yang digunakan adalah bagan p dan np diperoleh hasil bahwa standar yang ditetapkan perusahaan masih jauh dibawah batas maksimum ketidaksesuaian produk, padahal batas maksimum untuk ketidaksesuaian produk adalah sebesar 0.09% dan batas minimumnya adalah sebesar -0.02%. Sehingga batas kendali untuk ketidaksesuaian produk yang dapat diterima atau yang masih dapat ditoleransi adalah sebesar 0.04%. Jadi ketidaksesuaian yang terjadi dalam perusahaan masih dalam batas toleransi, dan ketidaksesuaian produk tertinggipun yaitu sebesar 0.06% masih jauh dibawah batas kendali maksimum.
Berdasarkan hasil pengolahan diatas, maka perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan kegiatan pengawasan dan pengendalian produksi agar ketidaksesuaian produk yang terjadi dapat diminimalisir. Dan sebaiknya pula CV. Kharisma Tekhnik Mandiri menerapkan metode SQC (Statistik Quality Control), karena dengan metode tersebut CV. Kharisma Tekhnik Mandiri dapat mengetahui apakah banyaknya produk gagal masih dalam kendali atau tidak, sehingga mempermudah perusahaan untuk mengetahui kendali proses produksi. Bagan kendali yang telah dibuat agar diperlihatkan pada karyawan, dan memberikan pemahaman tentang kualitas, bahwa kualitas produk sangat penting untuk perkembangan perusahaan tentunya Juga untuk karyawan. Kemudian menganallsis kegagalan dalam suatu produk dengan menggunakan diagram sebab akibat, sehingga kegagalan produk tersebut dapat diketahui, untuk dilakukan perbaikan.