Abstract:
LUSI FITRIANI NPM 021116319. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Pembuatan Tahu pada Perajin
Tahu Bandung di Kec. Jampang Tengah, Sukabumi (studi kasus pada CV. Lusia Abadi). Skripsi. Prodi
Manajemen Konsentrasi Manajeamen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan. Di
bawah bimbingan SRI HARTINI dan DONI WIHARTIKA. 2021.
Kebijakan pemerintah terkait new normal pasca Covid-19 ini berfokus pada 3 Aspek salah
satunya kesehatan. Upaya pengendalian penyebaran dapat dilakukan oleh seluruh individu masyarakat
dengan mengonsumsi makanan sehat yang memenuhi gizi seimbang seperti protein nabati yakni tahu.
Menurut Badan Pusat Statistik konsumsi tahu masyarakat Indonesia perkapita pertahun baik dalam
jumlah gram atau kilo gram meningkat tiap tahunnya. Semakin meningkatnya jumlah konsumsi menjadi
peluang besar bagi produsen dan seharusnya dapat meningkatkan penjualan. Tapi nyatanya penjualan
perusahaan dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan berbanding terbalik dengan kompetitornya
yang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh data dan informasi dari perusahaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi yaitu menurunnya penjualan dalam dua tahun terakhir, mengetahui faktor
eksternal dan intenal perusahaan lalu merumuskan alternatif strategi apa yang cocok untuk diaplikasikan
pada perusahaan guna meningkatkan penjualan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif (eksploratif)
kualitatif berupa studi kasus mengenai analisis strategi pemasaran tahu pada CV. Lusia Abadi. Adapun
metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi langsung untuk mendapatkan
data primer dan pengumpulan data sekunder dari berbagai literatur.
Hasil analisis strategi pemasaran CV. Lusia Abadi diperoleh berdasarkan hasil dari matriks
EFE bahwa faktor strategis yang merupakan peluang terbesar dan saling berpengaruh pada CV. Lusia
Abadi yaitu pola konsumsi tahu yang sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia dengan skor 0.472,
sedangkan faktor yang menjadi ancaman utama adalah munculnya kompetitor baru dengan kualitas
produk yang sama dan harga yang lebih murah dengan skor 0.4256. Berdasarkan matriks IFE kekuatan
yang harus dipertahankan adalah kualitas produk yang baik dengan skor 0.48, sedangkan kelemahannya
adalah pemasok bahan baku yang jauh dari lokasi produksi sehingga membutuhkan biaya transportasi
yang besar dengan jumlah skor 0.4332. Berdasarkan matriks SWOT, strategi SO yaitu melakukan
penetrasi pasar. Strategi WO yaitu dengan membuat kanal media online sebagai media promosi,
memperbaiki sistem keuangan, memperbaiki manajemen perencanaan dan memaksimalkan kapasitas
produksi. Strategi ST yaitu mempertahankan kualitas tahu yang sudah sangat baik, membina hubungan
yang baik dengan produsen produk pendukung, penyalur dan konsumen, dan menetapkan harga pasar
untuk menghadapi persaingan dan strategi WT yaitu menjaga keharmonisan dengan SDM agar kualitas
produk tetap baik sehingga tidak khawatir dengan ancaman pendatang baru. Berdasarkan Product Life
cycle (PLC) yang dianalisis, posisi perusahaan CV. Lusia Abadi berada pada posisi sumbu Maturity
yang hampir mendekati sumbu Decline. Itu akan sangat berbahaya jika CV. Lusia Abadi tidak dapat
bertahan di posisinya saat ini maka ia akan tergantikan oleh Challengernya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa industri tahu terus tumbuh. Perusahaan harus bisa beradaptasi
dalam menghadapi persaingan yang ditimbulkan kompetitornya juga menjalankan alternatif strategi
yang dihasilkan agar tetap bertahan dan dapat terus meningkatkan penjualan perusahaan.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran, EFE&IFE, SWOT, dan PLC