Abstract:
Sri Nursanti. 021116185. Strategi Daya Saing Pasar Semi Modern Cicurug Kabupaten
Sukabumi Melalui Penerapan Digital Disruption Dengan Analythical Hierarchy Process: SRI
HARTINI dan FREDI ANDRIA. 2021.
Stigma buruk pada Pasar Semi Modern Cicurug, mengakibatkan sebagian dari para
pengunjung mencari alternatif tempat belanja lain. Manajemen pasar yang ada belum mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi dimasyarakat. Keberadaan ritel modern seperti
Indomart, Alfamart, Mitra Toserba dan Ritel-ritel modern lain yang menyaingi Pasar Semi
Modern Cicurug. Munculnya beberapa model bisnis baru seperti e-commerce, dan market
place sehingga konsumen beralih belanja dari konvensional ke digital. Akses belanja digital
yang lebih mudah, menyebabkan pendapatan pajak retribusi pasar menurun karena banyak
toko, kios dan los menutup gerai, sehingga pasar menjadi sepi pengunjung, berpindahnya
konsumen dari pasar semi modern, ke pasar modern dan pasar digital, sedangkan para
pedagang Pasar Semi Modern Cicurug, belum mampu masuk ke pasar digital, walaupun
dengan hadirnya pasar digital para pedagang menyadari konsumennya menjadi berkurang dan
menyebabkan banyak potensi pasar seperti kios, los, toko tutup. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) Untuk menganalisis faktor-faktor internal Pasar Semi Modern Cicurug. (2) Untuk
menganalisis faktor-faktor eksternal Pasar Semi Modern Cicurug. (3) Untuk membuat
formulasi strategi daya saing Pasar Semi Modern Cicurug mengunakan matrik SWOT. (4)
Untuk membuat formulasi strategi daya saing prioritas Pasar Semi Modern Cicurug
menggunakan analythical hierarchy process.
Penelitian ini dilakukan di Pasar Semi Modern Cicurug Kabupaten Sukabumi.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 4 orang expert pasar. Sampel dipilih
dengan metode judgement sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif eksploratif. Data diuji dengan menggunakan Analythical Hierarchy Process. Hasil
perhitungan IFE adalah 3,093 dan EFE adalah 2,82975 sehingga perusahaan berada pada
kuadran IV pada matrik IFE dan EFE dengan saran penggunaan strategi diversivikasi yang
meliputi: strategi diversikasi horizontal dan strategi diversivikasi konsentris. Pembobotan
dengan menggunakan metode AHP menunjukan bahwa strategi yang paling tinggi nilai nya
adalah strategi (SO) yaitu: (1,362788), jika dibandingkan dengan strategi yang lain yakni (ST)
(0,829688), (WO) (0,228164), (WT) (0,8038),) sehingga dipilih strategi (SO) yakni:
Optimalisasi Pembangunan dan revitalisasi pasar semi modern dengan dilengkapi kemudahan
akses bagi pengunjung maupun pedagang untuk berbelanja dan berdagang secara digital.
Kata Kunci: Strategi Daya Saing Pasar Semi Modern, SWOT, AHP