Abstract:
Setiap perusahaan memiliki cara dan strategi tersendiri dalam melakukan pencapaian suatu tujuan perusahaan. Suatu perusahaan dalam mencapai keberhasilannya dalam memasarkan hasil produksinya belumlah cukup hanya dengan menerapkan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan. Untuk mencapai tujuan dalam pasar tersebut, maka produk dan harga merupakan unsur dari keempat bauran pemasaran yang mempunyai peranan penting selain tempat dan promosi terhadap produk.
Penerapan diskriminasi harga untuk yang ditetapkan oleh perusahaan dengan menggunakan metode penetapan harga yang dimaksudkan meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan serta memperoleh laba yang maksimum dan untuk mengimbangi persaingan harga jual dengan perusahaan lain. Disamping itu, perusahaan juga melakukan pengembangan produk yaitu dengan melakukan pengembangan berbagai macam bentuk. Pengembangan produk yang dilakukan perusahaan didasarkan pada beberapa faktor yaitu adanya persaingan dengan perusahaan lain, dimana saat ini yang merupakan pesaing utama bagi perusahaan adalah perusahaan yang memproduksi produk GRC. dengan adanya selera dan keinginan konsumen yang selalu berubah-ubah, dan adanya kemunduran dalam permintaan pasar terhadap bentuk produk sebelumnya. PT. Adimitra Wilangtama adalah perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang pabrikasi dan aplikasi GRC panel di Indonesia, tentunya harus dapat memperhitungkan tingkat keuntungan dalam hal penerapan diskriminasi harga terhadap peningkatan hasil penjualan produk. Bagaimana diskriminasi harga yang dilakukan dan pengaruhnya terhadap peningkatan hasil penjualan produk pada PT.Adimitra Wilangtama adalah dapat dihitung dengan menggunakan analisis regresi berganda dan analisis korelasi berganda, dimana wilayah Jakarta sebagai variabel X1 dan Wilayah Cibinong sebagai variabel X2 serta hasil penjualan sebagai variabel Y. Dari perhitungan secara statistika diperoleh persamaan regresi berganda. Y = -1.083,01+1.515,55x1-371,70X2 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan tidak menerapkan diskriminasi harga, maka tingkat penjualan produk menurun sebesar - 1.083,01 dan penerapan diskriminasi harga pada wilayah Jakarta dapat menaikkan tingkat penjualan pada perusahaan sebesar 1.515,55 sedangkan penerapan diskriminasi harga pada wilayah Cibinong dapat menurunkan tingkat penjualan prodük sebesar — 371.70.
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai b1 = 1.515,55, nilai b2 = 371,70 dan nııaı a = - 1 .083,01. Dalam analisis regresi variabel, tingkat keeratan hubungan di tunjukkan oleh koefisien korelasi berganda ( r ) yang mengukur keeratan hubungan antara variabel terikat dengan semua variabel bebas secara bersama-sama. r sebesar 0,99. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penjualan produk dengan diskriminasi harga pada wilayah Jakarta dan pada wilayah Cibinong dapat di uji dengan hipotesis sebesar 5% n = 10 (2,3646) sehingga dalam hal ini t hitung lebih beşar dati t tabel dimana dengan criteria Ho ( 140,7 > 2,3646).