Abstract:
ABSTRAKSI
TRIE HENDRIANTO, NPM. 021199406, Analisis Antrian Nasabah Untuk
Menentukan Tingkat Pelayanan Yang Optimal (Stndi Kasns pada PT. BNI
(Persero) Cabang 1TB Bandnng), Dibawah bimbingan Inna Sri Supina Adi, SE.,
M.SL dan Tutus Rully, SE.
Suatu perusahaan hams berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
dengan harapan pelanggan akan meiasa puas dengan pelayanan yang diberikan
dan tidak realistis bila suatu perusahaan mengharapkan tidak ada pelanggan yang
tidak puas. Namun tentu saja perusahaan hams berusaha meminimalkan
ketidakpuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang semakin hari
semakin baik. Pelayanan yang ramah, segera dan santun tentulah membuat senang
pelanggan. Dalam kegiatan pelayanan, hal yang tidak dapat dihindari adalah
menunggu karena walaupun sebetulnya rata-rata kapasitas pelayanan mencukupi,
namun karena waktu kedatangan yang tidak pasti dan masing masing pelayan
(unit) memerlukan waktu pelayanan yang berbeda-beda maka antrian tetap saja
teijadi.
Setiap pelanggan sangat mengharapkan agar dapat dilayani tanpa hams
menunggu. Tetapi suka atau tidak menunggu adalah kegiatan yang hams kita
lakukan agar dapat dilayani, dan yang kita harapkan hanyalah ketidaknyamanan
dalam menunggu dapat dikurangi. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja
mempakan suatu fenomena biasa yang teijadi apabila suatu kebutuhan akan
pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan
itu. Keputusan-keputusan yang berkenaan dengan jumlah kapasitas ini hams dapat
ditentukan, walaupun sebenamya tidak mungkin dapat dibuat suatu prediksi yang
tepat mengenai kapan unit-unit yang membutuhkan pelayanan itu akan datang dan
atau berapa lama waktu yang diperlukan imtuk menyelenggarakan pelayanan itu.
Adapun identifikasi masalah yang penulis ambil adalah : bagaimana
karakteristik antrian yang terdapat pada perusahaan, serta bf^aimana analisis
tingkat pelayanan yang optimal di PT. BNI (Persero) Cabang ITB Tamansari
Bandung.
Karakteristik antrian yang terdapat di PT. BNI (Persero) Cabang 1TB
Tamansari, Bandung, antara lain :
Model antrian yang diterapkan di PT. BNI (Perseio) Cabang FIB Bandung
adalah model 2 : M/M/SfUl atau yang lebih dikenal dengan model Multichannel -
Single Phase.
Menunit hasil observasi yang penulis lakukan, ditonukan bahwa para
nasabah yang hendak melakukan transaksi setoran dan/atau penarikan melewati
hanya satu saluran antrian (tunggal) kemudian melalui satu tahap (phase)
pelayanan dengan 7 (tujuh) fasilitas pelayanan (teller) yang tersedia.
a. Sumber populasi
b. Disiplin antrian
c. Distribusi waktu kedatangan
d. Kepanjangan antrian
e. Saluran antrian
f. Distribusi waktu pelayanan
g. Tahap pelayanan
h. Saluran pelayanan
Tidak Terbatas
Datang Pertama Dilayani Pertama
Poisson
Tidak Terbatas
Tunggal
Eksponensial
Tunggal (Single Phase)
Multichannel, terdapat 7 (tujuh) teller.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa probabilitas semua teller
menganggur karena tidak ada nasabah dalam antrian akan semakin besar ketika
teller yang dibuka bertambah banyak namun berbanding terbalik dengan rata-rata
jumlah nasabah yang ada dalam antrian, dimana apabila jumlah teller bertambah
maka jumlah nasabah akan semakin sedikit, begitupula halnya dengan rata-rata
jumlah nasabah dalam sistem.
Dengan biaya pelayanan kurang lebih sebesar Rp 7.143,- per jam dan
asumsi biaya menunggu sebesar Rp S.OOO,- per jam nasabah maka diperoleh
Expected Total Cost terendah jika dibuka 7 teller yaitu dengan biaya sebesar Rp
85.001. Hal ini berarti hasil perhitungan penulis memmjukkan bahwa tingkat
pelayanan yang optimal akan tercapai jika dibuka sebanyak 7 teller, dan saat ini
PT. BNI (Persero) Cabang ITB Tamansari, Bandung membuka 7 teller. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa jumlah teller yang dibuka pada PT. BNI
(Persero) Cabang 1TB Tamansari, Bandung saat ini sudah menunjukkan tingkat
pelanan yang optimal.