Abstract:
ABSTRAK
SILVIA OFIANI NRP 021199075. ANALISIS MODEL TATA LETAK MESIN
PRODUKSI TERHADAP EFISIENSI PROSES PRODUKSI. Dl bawah bimblngan
Ibu Nina Agustina., SE., ME dan Ibu Dew! Taurusyantl., SE.
Tata letak (layout) khususnya mesin produksi merupakan hal panting yang
hams diperhatlkan oleh setiap manajemen dalam melakukan proses
produkslnya, sebab apabila tidak ditata dengan benar akan mengakibatkan tidak
efislennya proses produksi seperti: jarak, waktu tempuh, dan pemlndahan bahan
dalam penyelesaian produk menjadi panjang dan lama. Dan apabila hal tersebut
tetjadi maka perlu diadakan penataan ulang (relay out) tata letak mesin-mesin
produksi, agar tercapainya efisiensi proses produksi sehlngga dapat
meminimumkan pekerjaan serta proses produksi menjadi lancar. Tujuan
penelitian ini, sebagai berikut:
1). Untuk mengetahui tata letak mesin produksi (layout awa\) yang dipakai PT.
Eurotex Jaya Perkasa.
2). Untuk mengetahui perencanaan tata letak mesin produksi (layout bam) yang
dapat dipakai PT. Eurotex Jaya Perkasa.
3). Untuk mengetahui analisis model tata letak mesin produksi terhadap efisiensi
proses produksi yang diterapkan PT. Eurotex Jaya Perkasa.
Objek penelitian penulisan skripsi ini adalah pada PT. Eurotex Jaya
Perkasa yang terletak di Jalan Raya Pemda No. 8A RT. 04/07 Kedung Halang
Bogor. Didirikan pada tanggal 10 Maret 2000 bergerak dibidang produksi dan
penjualan pakaian jadi (garment), jenis-jenis produknya antara lain jaket dan
celana. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian, unit analisis,
operasionalisasi variabel, prosedur pengumpulan data dan metode analisis data.
Hasil penelitian diperoleh data-data tata letak mesin produksi, jarak , luas
mangan, banyaknya bahan yang diangkut per hari dan alur proses produksi.
Sedangkan hasil pembahasan meliputi proses produksi yang digunakan oleh PT.
Eurcrfex Jaya Perkasa adalah proses produksi intermittent, tata letak mesinmesin produksi yang dipakai adalah tata letak fungsional. Dikarenakan mesin
yang digunakan bersifat umum, penyusunan alat dan mesin ditempatkan dalam
satu mangan yang mempunyai fungsi sama. dengan menggunakan metode
Systematic Layout Planning (SLP) dengan kriteria-kriteria hubungan kualitatif
yang dikuantitatifkan, didapatkan hasil tata letak yang bam yaitu dengan
mendekatkan bagian-bagian yang saling terkait dalam alur proses produksi serta
meminimumkan jarak tempuh dan waktu tempuh. Untuk mengetahui elisien atau
tidaknya tata letak bam tersebut dianalisis kembali dengan load distance dengan
cara membandingkan, dan hasilnya jumlah load distance tata letak bam lebih
kecil sebesar 1.560x daripada jumlah load distance awal sebesar 1.S85x atau
tegadi penumnan sebesar 25x. Artinya, bahwa dengan menggunakan tata letak
bam mesin-mesin produksi pada departemen sewing lebih efisien dibandingkan
dengan menggunakan tata letak awal (lama).
Sebaiknya PT. Eurotex Jaya Perkasa membah atau menyusun kembali tata
letak mesin-mesin produkslnya terutama pada departemen sewing yang belum
efisien penyusunannya. Di samping Ku, sebaiknya PT. Eurotex Jaya Perkasa
memindahkan departemen finishing ke dekat gudang bahan dan aksesorls
karena jaraknya tertalu jauh dikarenakan pemasangan aksesoris dan atributatribut lainnya untuk jaket dilakukan di departemen finishing. Dengan ditukamya
dua departemen tersebut maka jaraknya menjadi lebih dekat, sehlngga
pemlndahan bahan, tenaga ketja dan waktu lebih efisien lagi.