PERANAN KALKULASI KARGA POKOK PRODUKSIDENGAN PENDEKATAN FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.PUPUK KUJANG

Abstract

ABSTRAK MUHAMAD WAHYA KUSUMA. NPM 021100418. Peranan Kalkulasi Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan Full cosling dan Variabel Costing Daiam Menentukan Harga Jua! Produk pada PT.Pupuk Kujang. Dibawah bimbingan: EDDY MULYADI S dan YUDHIA MULYA. Setiap perusahaan menghadapi persaingan dengan penisahaan lain daiam suatu industri. Bentuk persaingan yang dihadapinya sangat beragam, salah satu persaingan yang cukup berperan daiam menjaga kelangsungan hidup perusahaan adaiah persaingan daiam penentuan harga jual produk. PT. Pupuk Kujang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di iingkungan industri Kimia Dasar, Departemen Perindustrian. Perusahaan ini beraiamat di Jalan Jenderai Ahmad Yani No.39 kawasan desa Dawuan, Kecamatan Cikampek 41373, Kabupaten Karawang Jawa Barat, Po Box 4 Cikampek, Telp. (0264) 316141, 317007, 314336,314337. produk yang dihasilkan Perusahaan ini adaiah ammonia dan pupuk urea. Daiam meiakukan kaikuiasi harga pokok produksinya, perusahaan ini menggunakan pendekatan full costing. Penentuan harga Juai dengan metode ini menjumlahkan seluruh biaya produksi ditambah dengan sejumiah mark up tertentu, dimana mark up ini merupakan ukuran terhadap besamya iaba yang diinginkan perusahaan. Perbedaan metode mark up antara pendekatan full costing dan variable costing daiam penentuan harga jual produk adaiah terletak pada jenis biaya yang tidak iangsung mempengaruhi produk. Daiam penelitian ini dilakukan kaikuiasi harga pokok produksi dengan pendekatan full costing dan variable costing. Perbedaan kedua pendekatan ini teriihat dari komponen biaya yang dimasukan kedaiam kaikuiasinya. Daiam full costing, biaya yang dimasukan dilihat dari jenis biayanya yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik. Sedangkan daiam variable costing, biaya yang dimasukan dilihat dari perilakunya, yaitu biaya-biaya produksi yang sifatnya variabel saja. Berdasarkan kaikuiasi harga pokok dengan pendekatan full costing didapatkan harga pokok per ton ammonia untuk triwulan I Rp 751.773,54, triwulan II Rp 765.074,15 , triwulan III Rp 745.686,31 , dan triwulan IV Rp 757.499,16. Sedangkan untuk produk urea adaiah triwulan I Rp 639.338,33 , triwulan II Rp 642.372,15, triwulan III Rp 654.267,93, dan triwulan IV Rp 638.227,82. Harga jual rata-rata untuk ammonia berdasarkan 7"^/ costing adaiah Rp 1.493.519,10,- sedangkan produk urea adaiah Rp 1.137.722,85,-. Harga pokok produksi per ton ammonia berdasarkan variable costing untuk tiap triwulan adaiah Rp 712.677,58 , Rp 725.286,49 , Rp 706.906,91 , dan Rp 718.105,44. Sedangkan untuk produk urea tiap triwulannya adaiah Rp 609.456,36, Rp 612.348,38, Rp 623.688,17, Rp 608.397,75. Harga jual rata-rata dengan pendekatan variable costing untuk produk ammonia adaiah Rp 1.494.268,64 dan urea adaiah Rp 1. i 38.398,41. Dari hasii penelitian ini teriihat bahwa harga pokok memiliki peranan yang penting daiam penentuan harga jual produk karena daiam harga pokok produksi disajikan biayabiaya yang berkenaan dengan pembuatan suatu produk sehingga biaya-biaya tersebut merupakan dasar dari pembentukan harga juai produk itu sendiri. Seiain itu, besamya persentase mark up juga ikut berperan penting daiam menentukan besamya harga jual produk. Konsep yang terpenting yang hams dipahami daiam harga juai produk adaiah bahwa harga jual daiam jangka panjang hams bisa menutupi seluruh biaya produk dan operasionai pemsahaan serta mendapatkan laba yang bisa membuat pemsahaan bertahan hidup dan berkembang. Ill