Abstract:
Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menyongsong era pasar
bebas bertujuan mencapai sektor industri yang kuat dan ditopang oleh sektor agraris
yang cukup kuat. Ha! ini berarti pembangunan dibidang industri terus ditingkatkan dan
diarahkan untuk mengurangi ketergantungan pada impor serta meningkatkan ekspor
hasil industri. Secara tidak langsung ha! ini memaksa perusahaan yang bergerak
dibidang industri untuk melakukan proses produksi secara efektif dan efisien, sebab
hanya industri yang efektif dan efisien saja yang dapat bertahan dan berkembang.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu perusahaan dalam
mencapai efisiensi yang dinginkan dalam kaitannya dengan pengendalian persediaan
bahan baku. Oleh karena itu, untuk menunjang kelancaran proses produksi, perusahaan
perlu mengadakan persediaan bahan baku yang memadai, dalam arti persediaan bahan
baku tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Dengan pengendalian persediaan bahan
baku yang baik diharapkan modal kerja dapat dipergunakan secara optimal dan proses
produksi tidak akan terganggu.
Pada dasarnya dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku yang baik
perusahaan diharapkan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya. Dengan
melihat pentingnya pengendalian persediaan bahan baku, maka usaha ini harus
dilakukan secara berkesinambungan sehingga akan menjamin lancarnya proses
procduksi.
Dalam pembahasan masalah pengendalian persediaan bahan baku ini,
digunakan metode penelitian bersifat deskriptif analitis, yaitu digunakan metode
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis keadaan yang
sebenarnya, dikaitkan dengan teori yang ada.
Dari data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan data, dimana cara
pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut;
1. Setelah data terkumpul dilakukan pemilihan data yang sesuai dengan
pembahasan didalam skripsi ini, baik data kualitatif maupun data
kuantitatif.
2. Setelah data dipilih, dilakuakan pengolahan data. Untuk mengetahui jumlah
pesanan yang ekonomis dapat dilakuakan dengan perhitungan Economic
Order Quantity ( EOQ ) yang kemudian dibandingkan dengan jumlah
pesanan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan untuk melakukan
pesanan kembali, digunakan Sistem Q dan Sistem P yang hasilnya
dibandingkan antara kedua sistem tersebut. Hasil perbandingan tersebut
kemudian dianalisis agar terlihat jelas perbedaan dan hubungannya,
dimana analisis yang dilakuakan adalah bersifat kualitatif dan kuatitatif
Dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang dilakukan selama
penelitian, dapat disimpulkan bahwa penentuan jumlah pemesanan persediaan yang
dilakukan oleh perusahaan terlalu besar, memang selama ini gangguan terhadap proses
produksi yang disebabkan oleh kekurangan bahan baku masih dapat ditanggulangi oleh
perusahaan dan dirasakan tidaklah terlalu mengganggu kelancaran proses produksi,
akan tetapi apabila perusahaan dalam pengadaan bahan bakunya menggunakan
perhitungan teoritis, sebenarnya masih ada peluang untuk meningkatkan efisiensi
dalam pengeluaran yang berhubungan dengan persediaan bahan baku.
Kepada perusahaan disarankan agar mempergunakan perhitungan teoritis
untuk menetapkan jumlah optimum pesanan per tahun, jumlah optimum persediaan
pengaman dan penentuan kapan pesanan kembali dilakukan, Sehingga proses produksi
diharapkan tidak akan terganggu oleh terjadinya kekurangan bahan baku serta
tercapainya efisiensi modal kerja yang ditanamkan dalam persediaan bahan baku