Abstract:
Pengungkapan aset biologis adalah bentuk konfirmasi nilai aset biologis perusahaan sesuai dengan kontribusinya dalam menghasilkan manfaat ekonomis. Semakin luas pengungkapan aset biologis maka semakin baik kinerja perusahaan. Pengungkapan aset biologis menjadi penting karena berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip perusahaan yang baik (good corporate governance). Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menjelaskan pengaruh (1) biological asset intensity, (2) ukuran perusahaan, (3) konsentrasi kepemilikan manajerial, dan (4) profitabilitas terhadap pengungkapan aset biologis pada perusahaan agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016 – 2020, dan (5) menguji dan menjelaskan pengaruh biological asset intensity, ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan manajerial, dan profitabilitas terhadap pengungkapan aset biologis pada perusahaan agrikultur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016 – 2020. Penelitian biological asset intensity, ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan manajerial, profitabilitas dan pengungkapan aset biologis dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan agrikultur dengan menggunakan data sekunder dan metode penarikan sampel berupa purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan berupa analisis kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis yang menggunakan program SPSS Versi 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biological asset intensity tidak berpengaruh terhadap pengungkapan aset biologis. Tidak berpengaruhnya investasi perusahaan berupa aset biologis dengan pengungkapan aset biologis yang ditemukan dalam hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh kecilnya proporsi investasi berupa aset biologis pada perusahaan agrikultur tersebut. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan aset biologis, dengan arah pengaruh positif. Hal ini terjadi karena ukuran perusahaan yang besar akan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja operasional, sehingga perusahaan akan mengungkapan aset biologisnya secara rinci. Konsentrasi kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan aset biologis. Tidak berpengaruhnya proporsi kepemilikan saham manajer dengan pengungkapan aset biologis yang ditemukan dalam hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian para manajer terhadap kinerja manajemen sehingga menganggap standar tidak mengharuskan pengungkapan aset biologis dan menimbulkan agency cost. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan aset biologis. Tidak berpengaruhnya rasio laba terhadap penggunaan aset dengan pengungkapan aset biologis yang ditemukan dalam hasil penelitian ini dapat disebabkan tidak efektifnya penggunaan aset untuk memaksimalkan laba sehingga perusahaan enggan mengungkapkannya. Secara simultan biological asset intensity, ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan manajerial, dan profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan aset biologis.
