Abstract:
Pariwisata dan rekreasi telah menjadi unsur penting dalam kehidupan masyarakat modern. Kebutuhan ini begitu diperhatikan oleh perusahaan di bidang pariwisata sehingga bermunculan banyak Biro Perjalanan Wisata. Persaingan dibidang tour dan travel Indonesia, diperketat dengan bermunculan Online Travel Agencies. Berdasarkan fenomena, penulis tertarik untuk meneliti kejadian yang menimpa perusahaan Jatra Tour & Travel tersebut sekaligus menganalisis penurunan penjualan yang terjadi pada tahun 2018 hingga 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif mengenai strategi pemasaran produk Jatra Tour & Travel, dengan responden individu yang paham mengenai strategi pemasaran perusahaan. Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling (proses pemilihan responden didasarkan kriteria yang layak sesuai dengan permasalahan yang diteliti (para pembuat keputusan strategi) dengan banyak sampel 6 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dan metode pengolahan data menggunakan Matriks EFE, IFE, SWOT, IE dan QSP. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan tabel QSPM, diketahui bahwa masing-masing alternatif strategi mempunyai Total Attractive Score (TAS) yang berbeda. Strategi Market Penetration memiliki jumlah TAS sebesar 6,358. Strategi Product Development memiliki jumlah TAS sebesar 5,941. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa strategi yang memiliki jumlah TAS terbesar adalah Strategi Market Penetration. Hal ini dapat diartikan bahwa strategi alternatif yang tepat untuk meningkatkan market share dari produk MICE yang ada saat ini pada pasar yang ada melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar.
