Abstract:
Penelitian ini didasari dari berkembangnya bisnis ritel di Indonesia diantaranya MPPA dan HERO yang membuat banyak calon investor bermunculan, sebelum berinvestasi investor melakukan beberapa analisis salah satunya analisis kinerja keuangan. Kinerja keuangan MPPA dan HERO dianalasis berdasarkan berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas serta mengetahui perusahaan mana yang memiliki kinerja keuangan lebih baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 yang berjumlah 93 perusahaan. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak dua perusahaan. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan kinerja keuangan HERO likuid sedangkan MPPA tidak likuid. Kinerja keuangan HERO dikatakan solvabel sedangkan MPPA tidak solvabel berdasarkan variabel yang diuji. Kinerja keuangan HERO dan MPPA berdasarkan rasio profitabilitas merugi dan tidak efisien namun MPPA memiliki kerugian yang lebih tinggi daripada HERO. Kinerja keuangan HERO dikatakan lebih efektif berdasarkan rasio aktivitas dikatakan tidak lebih efektif dibandingkan dengan MPPA berdasarkan variabel yang diuji. Kinerja keuangan HERO secara keseluruhan sedikit lebih baik daripada MPPA dilihat dari rasio keuangan yang sudah dianalisis.