Abstract:
Sebutan umum bagi orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi
perilaku orang lain adalah pemimpin. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan
gagal, sebagian besar ditentukan oleh pemimpin. Bahwa pemimpinlah yang
bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan
ungkapan yang mendudukkan posisi yang terpenting.
Kemampuan pemimpin dalam menggerakkan bawahannya merupakan hal
yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan suatu tujuan organisasi. Untuk
itu dibutuhkan suatu kepemimpinan yang rasional artinya pemimpin harus dapat
mengatur bawahannya sesuai dengan langgung jawab dan wewenang yang
dimilikinya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepemimpinan yang diterapkan
pada PT. Hensa Inter Logistic, untuk mengetahui kinerja karyawan pada PT.
Hensa Inter Logistic, serla untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Hensa Inter Logistic
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penyebaran
kuesioner kepada responden untuk mengetahui pelaksanaan kepemimpinan serta
kinerja karyawan PT. Hensa Inter Logistic. Setelah di dapat hasil kuesioner maka
penulis menggunakan metode uji hipotesis dengan analisis rank spearman, hal
tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Hensa Inter Logistic.
Kepemimpinan pada PT. Hensa Inter Logistic dari hasil penafsiran didapat
nilai rata-rata penafsiran sebesar 32, berarti yang mendapatkan nilai di atas 32
adalah 5 orang (45%), yang berarti adalah baik. Kinerja karyawan pada PT. Hensa
Inter Logistic dari hasil penafsiran didapat nilai rata-rata penafsiran sebesar 33,36,
berarti yang mendapatkan nilai di atas 33,36 adalah 4 orang (36%), yang berarti
adalah baik. Dan pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT
Hensa Inter Logistic dilihat dari nilai hitung korelasi rank spearman adalah sebesar
0,198, nilai ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan saiigat
signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Artinya jika
kepemimpinan semakin baik, maka kinerja karyawan juga akan meningkat.
Nilai koeflsien determinasi (r^) adalah 3,92%. Ini berarti bahwa variabel
bebas kepemimpinan secara parsial dapat menjelaskan perubahan variabel terikat
kinerja karyawan sebesar 3,92%. Angka tersebut juga dapat diartikan bahwa
perubahan kepemimpinan akan memberikan kontribusi positif 3,92% terhadap
kinerja karyawan, sedangkan 96,08% lagi dipengaruhi oleh faktor Iain yang tidak
termasuk dalam perhitungan ini.
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung=0,639. Jika
dibandingkan dengan nilai tabel pada level of si^iiificaiu 5% (a=0,05) dengan
degree of freedom (dO ~ II ~ I ~ I*^ adalah 1,8125. Jadi thitung tabel Ho diterima
dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada hubungan yang nyata/signiftkan
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.