Abstract:
Indikator efektivitas perbankan dalam menyaiurkan kredit dilihat dari
Loan to Deposit Ratio (LDR) dan kualitas kredit. Sumber utama pendapatan bank
dari basil menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan dalam bentuk
tabungan, deposito berjangka, giro dan kemudian menyaiurkan kembali dana yang
dhimpun pada masyarakat dalam bentuk kredit. Adapun Penilaian tingkat
kesehatan bank yang mencerminkan sehat atau tidak sehat suatu kondisi
perusahaan tidak hanya berguna bagi perusahaan perbankan itu sendiri, tetapi juga
berguna bagi pemerintah dan terutama bagi masyarakat, karena modal utama bank
merupakan benteng pertahanan bank itu sendiri untuk mencegah teijadinya risiko.
Permasalahan yang ada pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu penyaluran
kredit yang masih belum optimal dan penilaian tingkat kesehatan bank dengan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih masih kurang baik serta
hubungan antara penyaluran kredit terhadap tingkat kesehatan bank masih kurang
baik.
Tujuan penilitian untuk mengetahui penyaluran kredit yang belum
optimal, tingkat kesehatan bank dalam menghasilkan laba bersih dan hubungan
antara penyaluran kredit terhadap tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk yang merupakan bank yang sudah go public. Penyaluran kredit
pada perusahaan ini dilakukan dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) dan
kualitas kredit menurut ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Adapun
penilaian tingkat kesehatan Bank ini dilakukan dengan menggunakan metode
CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity), berdasarkan laporan
keuangan bank periode tahun 2007 sampai dengan 2010 yang telah di audit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP).
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif dan metode
studi kasus. Teknik penelitian yang digunakan menggunakan statistik kuantitatif
dan analisis organisasi, yaitu sumber data yang unit analisisnya diperoleh dari PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk yang bergerak dibidang jasa perbankan.
Berdasarkan basil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa
penyaluran kredit dilihat dari LDR dan kualitas kredit pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk masih belum optimal dan penilitian pada tingkat kesehatan bank
menyatakan bahwa dilihat dari penilaian permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, rentabilitas dan likuiditas mempunyai predikat baik. Adapun
hubuiigan antara penyaluran kredit terhadap tingkat kesehatan berbanding
terbalik. Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran pada PT. Bank
Mandiri (Perero) Tbk bahwa untuk dapat meningkatkan penyaluran kredit dan
meinelihara kualitas kredit, maka PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk harus lebih
teliti dan selektif dalam memantau dan mengawasi usaha adapun pihak
manajemen PT. Bank Mandiri (Perero) Tbk perlu melakukan tindakan rutin dan
korektif terhadap kebijakan sistem audit intern.