Abstract:
Setiap perusahaan pasti menginginkan kegiatan usahanya dapat berjalan dengan baik, untuk itu pihak manajemen perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan
berbagai cara. Salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan
penjualan deogan berbagai cara. Salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan penjualan atas produknya yaitu dengan piutang, artinya pembayaran bisa
dilakukan dengan jangka waktu tertentu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
yaitu penjual dan pembeli dengan cara kredit. Bagi kebanyakan perusahaan piutang
merupakan pos yang penting karena aktiva lancar perusahaan yang besar.
PT. ^^jaya BCarya Intrade merupakan perusahaan yang beigerak pada bidang jasa
konstruksi yai^ memiliki en:q)at bisnis yaitu bisnis unit produk metal, konversi eneigi,
perdagangan umum dan furniture. PT. Wijaya Karya Intrade beriokasi dijalan D.I.
Panjaitan kav 3-4 Cawang-Jakarta 13340. PO BOX 4174/JKTJ. Nilai peojualan bersih
pada PT. Wijaya Karya Intrade sdama peiiode 2003-2006 selalu mei^ami kenaikan
setiap tahunnya. Sedangkan piutang peojualan sdama periode 2003-2006 beifluktuatif.
Pada tahun 2003-2004 piutang menurun sebesar 1^.10.364.925.409, sedangkan pada
tahun 2004-2005 piutang meogalami peningkatan menjadi ^.16.021.711.753. Penjualan
secara kredit akan meoimbulkan piutai^ atau tagihan ba^ perusahaan. Salah satu metode
untuk meogumpulkan piutarrg adalah meoggunakan Account Receivable Turnover,
Average coUecticin period dan tdoiik aging Schedule. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dektivhas pengelolaan piutang untuk meningkatkan pendapatan
perusahaan pada PT.Wijaya Karya hitradc, sehingga tujuan dan perusahaan al^ tercapai
deogan baik. Untuk penelitian skiipsi ini jeois penelitiaimya adalah deskriptif eksploradf.
Metode penditiannya yaitu studi kasus dimana metode ini bertujuan untuk menguji
hipotesis deogan td^ peoditian mepggunakan statistik kuantitatif.
Adapun hasil penditian meoggunakan receivable turnover dan average
collection period adalah sebagai beiikut, pada tahun 2003 berputar sebanyak 12.3 kali
dan pengumpulan piutangaya 30 hari, pada tahun 2004 berputar sebanyak 21 kali dan
petigumpulan piutang 17 hari, pada tahun 2005 b^utar sebanyak 18 kali dan
pengunqrulan piutang hingga 20 hari, dan pada tahun 2006 piutang berputar 15 kali dan
pengumpulan piutangnya maicapai 24 h^. Jika dilihat deogan maiggunakan a^ng
sdiedule, pada tahun 2005 perseotase piirtang pada periode 0 sampai deogan 30 hari
sebesar 49,83%, jumlah piutarig pada poiode 31 hari sampai deogan 90 hari adalah
35,03% dan periode lebih dari 90 hari adalah 15,14%. Pada tahun 2006 perseotase dari
periode 0 sampai detigan 30 hari sebesar 77,69%, periode 31 sampai deogan 90 hari
menjadi 6,31% dan periode lebih dari 90 hari menjadi 16%. Dari hasil peiditian deogan
meoggunakan teknik agir^ schedule akan mengetahui berapa banyak pelanggan yar%
sudah mmbayar piutangnya tepst dari jangka waktu kredit yarig ditetapkan oleh
perusahaan, dapat disimpulkan bahwa perusahaan tdah berhasil mengdola piutangnya
deogan ef(^tif karena bisa dilihat pada tahun 2005 sampai doigan 2006 semua piutang
dapat tertagih sdielum jangka waktu yaiig ditetapkan oleh perusahaan.
Pada sisi aging schedule, disarankan PT. Wijaya Karya Intrade hams
memberikan pengawasan yang lebih ketat dan mampu mengeodalikan piutangnya pada
setiap umur piutang perusahaan terutama pada umur piutar^ yang tdah mencapai lebih
dari 90 hari. Dan juga dalam poigdolaan piutang PT. T^jaya Karya Intrade dapat
memberikan denda apabila ada pelanggan yang terlambat membayar kewajibannya dari
waktu yang tdah disqrakati.