Abstract:
Untuk objek yang diteliti oleh penulis adalah perusahaan PT Telkom Indonesia
Tbk. Adapun data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan dan data harga
saham pada periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 p^a perusahaan PT Telkom
Indonesia Tbk. PT Telkom Indonesia Tbk yang berdomisili di GKP TELKOM Jl. Japati
No. 1 Bandung, Jawa Barat. PT Telkom Indonesia Tbk adalah perusahaan yag bergerak
dibidang layanan telekomunikasi, termasuk interkoneksi, jaringan, data, internet, serta
layanan terkait lainnya.
Peranan analisis fundamental bagi perusahaan adalah mencoba memperkirakan
haiga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faldor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan
menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga
saham. Model ini sering disebut sebagai share price forecasting model, dan sering
dipergunakan dalam berbagai pelatihan analisis sekuritas. Dalam membuat model
peramalan harga saham tersebut, langkah yang penting adalah mengidentifikasikan
faktor-fiaktor fundamental (seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan
deviden, dan sebagainya) yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Setelah
itu, bagaimana membuat suatu model dengan memasukkan faktor-faktor tersebut dalam
analisis.
Metode analisis yang digunakan adalah Analisis fundamental yaitu Rasio
keuangan yang terdiri atas : Total Asset Turnover, Net profit margin. Debt to Equity
Ratio, Return On Investment, Return On equity. Return On Asset. Rasio saham yang
terdiri atas : Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dividen Per Share, Dividen yield,
Dividen Payout Ratio, Price to Book Value. Kemudian analisis Economic Value Added
(EVA), Analisis Market Value Added (MVA), dan analisis risiko saham dengan metode
CAPM (Capital Asset Pricing Model).
Dari analisis fundamental keuangan yang dilakukan oleh perusahaan terdapat
suatu korelasi antara laba pada indikator rasio keuangan yaitu Total Asset Turnover, Net
Profit Margin, pada rasio saham yaitu Earning Per Share, pada rasio saham yaitu
Imefisien variasi dan metode analisis EVA dan MVA yang dihasilkan oleh perusahaan
dengan harga saham perusahaan. Semakin meningkat laba yang dihasilkan oleh
perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, maka semakin meningkat pula harga saham pada
perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, seperti yang teijadi pada tahun 2006, 2007 dan
tahim 2009. Begitupun sebaliknya seperti yang telah teijadi pada tahun 2008 laba
perusahaan menurun diikuti harga saham yang menurun pula pada PT Telkom Indonesia
Tbk.
Analisis fundamental keuangan mempengaruhi harga saham pada perusahaan,
terbukti dengan menggunakan analisis fundamental keuangan yaitu menggunakan rasio
keuangan, rasio saham dan risiko saham dan data saham PT Telkom Indonesia periode
tahun 2006 sampai dengan periode 2009. Jika kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat pula. Dan agar para
investor berminat untuk membeli saham perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk, maka
perusahaan hams berusaha meningkatkan laba pada setiap tahunnya agar membuat harga
pasar saham mengalami peningkatan juga.