Abstract:
Tujuan pengelolaan perusahaan, khususnya yang telah terdaftar di bursa efek adalah memaksimalkan
nilai penisahaaan atau memaksimalkan harga sabam. Secara teoritis, harga saham dihitung dari
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan future cash flow yang optimal dimasa depan dan tingkat
risikonya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu strategi yang hams dijalankan adalah selalu
menjaga kualitas dan kuantitas aset karena aset mempakan alat produksi dalam rangka menghasilkan
penjualan, laba, dan kas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kineija keuangan dan nilai
pemsahaan, memahami menjmsun anggaran investasi barang modal, khususnya di AAI.l, mengetahui
proses penilaian kelayakan finansial rencana investasi dan dampaknya terhadap peningkatan nilai
pemsahaaiinya.
Datatentang anggaran investasi dan nilai pemsahaan pada umumnya bersifal knantatitif. Sumber data
utama berasal dari pemsahaan, yaitu AALI. Sebagai bahan pembanding, data-data tentang anggaran
investasi perkebunan dan pabrik kelapa sawit, karet dan tebu dapat diperoleh dari jumal, makalah
serta publikasi yang diterbitkan oleh asosiasi pengusaha perkebunan, kementerian pertanian dan dari
sumber-sumber lain yang dapat dipercaya.
Pada tahun 2016-2018, AALI merencanakan untuk mengembangkan sektor hilir sawit pada tahun
2016 dengan membangun kebun sawit dengan luas 6000 Ha di Kalimantan dengan status kepemilikan
tanah HGU. Investasi akan dilakukan pada tahun 2016. Tahapan penganggaran barang modal dimulai
dengan analisis kuantitatif anggaran investasi, analisis dan pengukuian ams kas investasi, ams kas
operasional dan nilai sisa, analisis permodalan pengukuran tingkat diskonto, menghitung total nilai
sekarang ams kas operasi dan nilai sisa, menghitung net present value investasi.
Proses penilaian kelayakan finansial rencana investasi kebun sawit AALI dengan memperhatikan nilai
waktu uang 25 tahun, biaya modal 11,70% pertahun, ams kas serta sisa proyek, maka proyek
membangun kebun sawit layak dilaksanakan karena npv bemilai positif sebelum akhir masa investasi
di tahun ke 25. Dengan demikian nilai perusahaan AALI pada akhir tahun 2015 adalah Rp29.68
triliun akan meningkat sebesar Rp 172.886.837.276