Abstract:
Aktrvitas penjualan merupakan kegiatan utama perusahaan dalam mencapai tujuannya
untuk memperoleh laba maksimum. Salah satu aset yang cukup besar dapat berupa piutang
usaha sehingga pengelolaan dana dari usaha bisa terganggu apabila pengendalian internal
dan pengelolaan piutang kurang baik. Penerapan pengendalian internal yang memandai sangat
membantu manajemen dalam mengamankan aset; menunjang efektivitas kegiatan
perusahaan, menyediakan laporan keuangan yang handal, mendorong ketaatan pada
peratuian yang berlaku dan mengurangi risiko teijadinya kecurangan. Penelitian ini
dunaksudkan (1) untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian internal Atas piutang "gaha
FT. GML Performance (2) untuk mengetahui tingkat efektivitas pengelolaan piutang usaha
pada PT GML Performance (3) untuk mengetahui peranan pengendalian internal atas
piutang usaha dalam menunjang efektivitas pengelolaan piutang usaha PT GML
Performance.
Peranan pengendalian internal piutang usaha dalam rangka meningkatkan efektivitas
pengelolaan piutang usaha pada PT GML Performance dengan menggun.akan data kualitatif
dan kuantitatif yang merupakan data primer bempa wawancara dan observasi. Data tersebut
diperoleh dari bagian yang terkait dengan bagian yang berkaitan dengan piutang usaha.
Sementara metode analisis yang digunakan untuk pengolahan data penelitian adalah analisis
deskriptif non statistik.
Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa pengendalian internal piutang usaha dalam
rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan piutang usaha yang dilaksanakan oleh PT
GML Performance belum meraadai. Terlihat dari komponen pengendalian yang secara
konsisten belum dilaksanakan dengan baik dan unsur-unsur pembeiian kredit belum efd^tif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal memang beiperan sangat penting
dalam menunjang efektivitas pengelolaan piutang usaha
Saran penelitian ini untuk perusahaan yaitu perlu adanya seorang Internal Auditor
(lA) yang d^at melakukan pemantauan untuk melakukan pengawasan ata" jalannya
operaaonal kantor GML secara peiiodik dan konsisten, pemeriksaan berkas kredit agar
sering dilakukan terutama jika berkas kredit telah usang, menetapkan peraturan yang ketat
bagi para karyawan yang melakukan pelanggaran tugas dan tanggungjawab yang diberikan,
serta, menciptakan jaringan informasi dan komunikasi yang lebih baik untuk mendeteksi
kecurangan maupun kemungkinan risiko yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
perusahaan.